
MALANG, BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan memastikan bahwa pelayanan kesehatan bagi peserta JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional dapat diakses sesuai indikasi medis dan keputusan dokter yang merawat.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Yudhi Wahyu Cahyono, menyampaikan bahwa sebanyak 144 jenis penyakit dapat ditangani secara tuntas di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Hal itu disampaikan olehnya dalam rangka peningkatan kualitas layanan kepada peserta JKN pada Jumat (25/7/2025). Ia menyatakan, meskipun penyakit tersebut dapat diatasi di FKTP, tetap ada opsi rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut (FKRTL) jika diperlukan.
“Berdasarkan peraturan yang berlaku, 144 penyakit ini dapat dikuasai penuh oleh dokter di FKTP secara tuntas. Namun bukan berarti tidak bisa dirujuk ke FKRTL. Maka dari itu kami sampaikan kepada peserta JKN agar berobat sesuai alur dan ketentuan. Peserta bisa datang ke FKTP terlebih dahulu, terkecuali dalam keadaan darurat bisa langsung ke UGD rumah sakit,” paparnya.
Yudhi merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/Menkes/1186/2022, yang menyebut bahwa dari 736 daftar penyakit pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012, terdapat 144 penyakit yang harus dapat ditangani oleh dokter FKTP secara mandiri.
BPJS Kesehatan juga terus mengembangkan fitur digital guna mempermudah akses layanan bagi peserta. Melalui Aplikasi Mobile JKN, peserta dapat mengambil nomor antrean online, mengubah faskes, hingga menyampaikan pengaduan layanan secara real time.
“Solusi dan informasinya juga secara real time, jadi peserta bisa memantau langsung dari handphone,” ucapnya.
Salah satu peserta JKN, Arbaiyah (60), mengungkapkan pengalamannya menggunakan layanan FKTP untuk mengatasi keluhan asam urat. Ia merasa pelayanan di puskesmas sangat membantu dan tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.
“Daftarnya pakai handphone anak saya. Setelah diperiksa, dokter menyampaikan cukup kontrol di puskesmas. Syukurnya, dokternya jelas dan baik, jadi saya tenang. Semuanya bisa selesai di puskesmas,” akunya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN karena dirasa praktis dan bermanfaat. Ia mengajak peserta aktif melakukan skrining riwayat kesehatan untuk deteksi dini dan menjaga kondisi tetap sehat.
“Skrining itu sangat berguna, supaya bisa mencegah berbagai penyakit. Rutin bayar iuran juga penting agar kepesertaan tetap aktif dan Program JKN terus bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya. (rom)