Workshop Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi Kota Kediri Mantapkan Good Governance

Workshop Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi Kota Kediri Mantapkan Good Governance Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati saat memberi sambutan. (Ist).

KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati terus menguatkan komitmen dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Salah satunya melalui Workshop Penilaian Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi, Jumat (8/8/2025). 

Kegiatan berlangsung selama dua hari yakni mulai tanggal 7-8 Agustus di Ruang Kilisuci Hotel Grand Surya.

Menurut Vinanda, SPIP ini diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Di mana hal ini merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus.

"Hal ini dilakukan guna memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan," ujarnya.

Vinanda menjelaskan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP terintegrasi mencakup penilaian atas tiga komponen.

Pertama, penetapan tujuan, struktur dan proses, serta pencapaian tujuan yang menghasilkan nilai maturitas penyelenggaraan SPIP. Kedua, nilai penerapan manajemen risiko (manajemen risiko indeks).

Ketiga, nilai indeks efektivitas pengendalian korupsi (IEPK) dan kapabilitas APIP. Berdasarkan hasil evaluasi oleh evaluator BPKP, diketahui bahwa SPIP Kota Kediri pada tahun 2024 berada di level 3. Dengan nilai maturitas penyelenggaraan SPIP 3,207, nilai manajemen risiko indeks (MRI) 3.094, dan nilai indeks efektivitas pengendalian korupsi (IEPK) 2,766.

"Saya berharap diselenggarakannya workshop ini dapat mewujudkan pemahaman yang baik bagi asesor perangkat daerah dan asesor pemerintah daerah dalam melakukan penilaian mandiri SPIP terintegrasi. Serta dapat meningkatkan kualitas maturitas penyelenggaraan SPIP, manajemen risiko indeks dan efektivitas pengendalian korupsi di lingkungan Pemkot Kediri," jelasnya.

Ia terima kasih kepada narasumber dari Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur. Atas kesediaannya membagikan pengetahuan kepada jajaran Pemkot Kediri. Khususnya kepada asesor perangkat daerah, asesor pemerintah daerah dan APIP.

"Terima kasih juga kepada Inspektur Kota Kediri yang telah memfasilitasi sehingga kegiatan ini bisa terlaksana. Selamat mengikuti kegiatan ini. Tujuannya sama dengan visi Pemkot Kediri mewujudkan Kota Kediri yang Aman melalui tata kelola pemerintahan cepat dan tepat," pungkasnya.

Inspektur Kota Kediri Muklis Isnaini menambahkan nilai penyelenggaraan SPIP Kota Kediri berada di level 3. Artinya, sudah menggambarkan bahwa OPD di Kota Kediri sudah mempunyai manajemen risiko. Tetapi dalam pelaksanaannya belum optimal. Setiap program yang ada di Pemkot Kediri sudah memiliki manajemen risiko.

Muklis berharap tahun ini setiap OPD melakukan monitoring evaluasi dan nantinya juga dilakukan oleh Inspektorat. Mana kala ada risiko, program tetap bisa berjalan baik dengan adanya manajemen risiko. Tentu hasilnya program-program berjalan baik dan sesuai dengan peraturan untuk mewujudkan Kota Kediri yang MAPAN.

"Kegiatan ini diikuti oleh 38 OPD dimana setiap OPD diwakili dua orang. Jadi teman-teman ini menilai capaian kegiatan program di tahun 2024. Kemudian melakukan analisa terkait dengan perencanaan, dan pelaksanaannya di tahun 2025 lalu bagaimana memanajemen risikonya," ucapnya.

Turut hadir, narasumber dari BPKP, yakni Koordinator Pengawasan Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kapsari, Pengendali Teknis Yoanes Tukijan, dan Ketua Tim Finda Lupito Sari. Serta, perwakilan dari OPD terkait. (uji/van)