BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMKNU) menggelar kirab resolusi jihad dalam rangka menyambut hari santri nasional 2015. Kirab tersebut digelar dengan start dan finish di halaman SMKNU di Desa Bataan Kecamatan Tenggarang dan dilanjutkan menuju Kantor PCNU Bondowoso.
"Acara kirab ini untuk membangkitkan semangat dan mengenang para syuhada yang telah memperjuangkan negara ini dari penjajahan," ujar Kepala Sekolah SKMNU Daris Wibisono, Kamis (22/10).
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
Kata Daris, kirab yang dilakukan ini juga untuk memberi penghargaan kepada pejuang NU terkait resolusi jihad NU, yakni fatwa KH. Hasyim As'ari 22 Oktober 1945. Membela tanah air dari penjajah, hukumnya fardlu 'ain.
"Dari fatwa jihad mbah Hasyim itu, pecahlah peperangan besar 10 November di Surabaya. Jadi kalau tidak ada fatwa resolusi jihad NU itu, maka mungkin tidak ada hari pahlawan bagi generasi bangsa," tegasnya.
selain itu, kata Kepala Sekolah satu-satunya SMK NU yang gratis tanpa biaya sampai lulus, hari santri ini bukan hanya untuk santri dari pondok pesantren, karena menurutnya, hari santri bukan hanya milik para santri, tapi untuk semua komponen bangsa.
Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama
"Nilai penting dari kesantrian ini bukan semata menjadi santri. Tetapi hakekat kesantrian ini adalah orang yang selalu mencari kebaikan dalam hidup. Kami bersyukur dengan ditetapkannya 22 Oktober ini menjadi hari santri oleh Presiden Kita Jokowi. Mudah-mudahan menjadi momentum untuk lebih terkuaknya nilai-nilai kesantrian di Bondowoso," pungkanya. (gik/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News