Gelar Pasar Sembako Murah, Pemkab Gresik Sediakan 116 Ton Beras

Gelar Pasar Sembako Murah, Pemkab Gresik Sediakan 116 Ton Beras Sekda Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman (berkaca mata), saat membuka pasar sembako murah. Foto: Ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Gresik menggelar pasar sembako murah di halaman Kantor Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik, Senin (1/9/2025) pagi.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Perum Bulog ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman. Program pangan murah ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang dimulai sejak 30 Agustus secara serentak di seluruh Indonesia.

Dusun Jono, Desa Cerme Kidul, menjadi lokasi pertama di Gresik yang menggelar pasar sembako murah.

Menurut Sekda Gresik, program ini disambut antusias warga. "Hingga hari ini, dari target 116 ton beras yang disiapkan, sebanyak 77 ton sudah berhasil tersalurkan kepada masyarakat. Antusiasme warga sangat tinggi," ujar Washil.

"Terima kasih atas antusias masyarakat. Semoga semakin banyak gerakan pangan murah di Kabupaten Gresik agar dapat menekan laju inflasi," imbuhnya.

Dalam pasar murah ini, beras dijual dengan harga Rp11.500 per kilogram atau Rp57.500 per kemasan 5 kg.

Harga ini lebih rendah dibandingkan harga eceran di pasaran yang mencapai Rp12.500-15.000 per kilogram. Untuk menjaga pemerataan, setiap pembeli hanya diperbolehkan membeli maksimal dua kemasan.

Washil menambahkan, bahwa setiap kecamatan di Gresik mendapatkan alokasi delapan ton beras untuk program pasar sembako murah. Di beberapa wilayah dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu padat, stok beras masih tersisa dan akan terus disalurkan hingga habis.

Ana (48), salah satu warga Kelurahan Tlogopojok, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar sembako murah.

"Saya cukup terbantu dengan kegiatan pangan murah ini. Karena harga beras di pasar eceran bisa sampai Rp15.000, di sini cuma Rp11.500," ungkapnya.

Dengan adanya program pasar sembako murah ini, Pemerintah Kabupaten Gresik berharap stabilitas harga pangan dapat terjaga sekaligus meringankan beban pengeluaran masyarakat. (hud/rev)