
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Bencana kekeringan dampak musim kemarau mulai melanda Kabupaten Bojonegoro. Sejumlah wilayah yang terdampak bencana musiman ini antara lain Desa Siwalan, Kecamatan Sugihwaran, dan Desa Karangdinoyo, Kecamatan Sumberrejo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi, akhir Agustus lalu sudah terdapat satu desa yang meminta distribusi air bersih.
“Tepatnya Desa Siwalan, Kecamatan Sugihwaras dan Desa Karangdinoyo, Kecamatan Sumberrejo minta bantuan air bersih pada 1 September kemarin,” katanya, Selasa (2/9/2025).
Dia menjelaskan, setiap desa menerima bantuan 1 tangki air bersih dan 2 terpal. Ia memperkirakan ke depan permintaan distribusi air bersih bakal bertambah, sesuai prediksi puncak musim kemarau terjadi di September ini.
“Namun jumlahnya tak sebanyak tahun 2024 lalu. Sebab tahun ini ada fenomena kemarau basah. Sehingga meski memasuki kemarau, namun masih terjadi hujan,” kata Heru.
Meski distribusi air bersih mulai dilakukan, namun dampak kekeringan tak separah tahun sebelumnya.
Kepala Desa Siwalan, Kecamatan Sugihwaras, Joko Widodo, menyampaikan desanya memang langganan kekeringan, khususnya di Dusun Dampet, yang letaknya terpencil.
“Kalau kemarau datang pasti terjadi kekeringan, sehingga langganan setiap tahun. Untuk mandi dan mencuci warga memanfaatkan embung, tapi kalau untuk konsumsi kesulitan,” tandasnya. (jku/rev)