SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konsul Kehormatan Indonesia di Monterrey, Alvaro Barrera, Ketua Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar RI di Mexico, M. Syarif Alatas, serta Kasubdit Ekubang II/ Mexico dan Amerika Tengah Direktorat Amerika Utara dan Tengah Kemlu Irma Dewi Rismayati, Senin (26/10) kemarin berkunjung ke Universitas Airlangga guna menjajaki kerjasama.
Ketiganya diterima di ruang sidang pleno, gedung rektorat UNAIR oleh Wakil Rektor IV Junaidi Khotib Ph.D, didampingi Ketua Pusat Urusan Internasional dan Kerjasama (IOP) David Segoh M.Ed. Hadir pula untuk mengikuti diskusi bersama delegasi kota Monterrey, Sekretaris Universitas Koko Srimulyo M.Si, Direktur Pendidikan Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Ada juga Direktur Sistem Informasi Eko Supeno, M.Si, Direktur Sumber Daya Manusia Dr. Purnawan Basundoro, M.Hum, Direktur Sarana Prasarana Karnaji, SM.Si, Sekretaris Pusat Informasi dan Humas, Dr. Prihartini Widiyanti, M.Kes, dan dua mahasiswa internasional UNAIR asal Mexico, Miguel Esquivias Padilla dan Alejandro Conte Torres.
Menurut Alvaro Barrera, pihaknya sangat senang melihat dua mahasiswa asal Mexico yang belajar di UNAIR dengan beasiswa pemerintah Indonesia. Miguel adalah penerima Beasiswa Unggulan untuk studi doctoral Ilmu Ekonomi di UNAIR, dan Alejandro adalah penerima beasiswa Dharmasiswa untuk belajar Bahasa Indonesia.
Dalam kunjungan pertamanya ke UNAIR ini, ia berharap ke depan terjalin kerjasama yang semakin baik antara UNAIR dengan Mexico, khususnya dalam hal pertukaran pelajar. Selama ini belum ada kerjasama yang konsisten antara kedua belah pihak karena kendala jarak. Ia kemudian mengatakan bahwa dengan kemajuan teknologi informasi dan transportasi kiranya hal tersebut bisa diatasi, tinggal kita mau atau tidak.
Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang
Direktur Kemahasiswaan UNAIR, Nyoman menyampaikan, UNAIR menerima mahasiswa asing melalui beberapa program. Di antaranya beasiswa Dharmasiswa untuk belajar Bahasa Indonesia selama satu tahun, beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) untuk mengambil program studi yang ada di UNAIR, serta AMERTA (Academic Mobility Exchange for Undergraduate in Airlangga) yang memfasilitasi transfer kredit mata kuliah.
“Kami juga punya program pengabdian masyarakat terintegrasi, di mana kami juga mempersilahkan peserta internasional untuk ikut serta,” tutur Guru Besar bidang Biokimia tersebut.
Sementara itu, Warek IV, Junaidi menambahkan, kerjasama yang bisa dilakukan tidak hanya dalam hal akademik tetapi juga dalam hal penelitian dan university holding.
Baca Juga: Bersama Unair, FH UTM Jalin Kerja Sama dengan Faculty of Law Maastricht University
Alvaro menyetujui dan kemudian menyebutkan beberapa universitas di Monterrey memiliki fasilitas olahraga dan pelayanan catering yang menjadi sumber keuangan universitas.
“Kami akan sampaikan hasil diskusi ini kepada pihak universitas dan pemerintahan di Mexico terkait potensi kerjasama dengan Universitas Airlangga. Kami di sini hanya menjembatani. Yang saya tahu universitas-universitas di Mexico sangat senang mengirim mahasiswanya ke luar negeri dan menerima mahasiswa asing di sana. Saya rasa sama halnya dengan UNAIR, semua terbuka tentang internasionalisasi,” papar Alvaro.
David, Ketua IOP mengatakan bahwa ini adalah langkah awal untuk menjajaki kerjasama dengan Amerika Latin. Selama ini kerjasama UNAIR masih berkutat di Asia dan paling jauh ke Eropa. “Memang banyak kendala, mulai dari biaya, bahasa, dan jarak. Tetapi pola pikir seperti ini harus diubah agar kita berani melangkah ke sana,” katanya. (yul/rev)
Baca Juga: Gala Dinner Pimnas ke-37 Unair, Pj Gubernur Jatim Komitmen Dukung Perkembangan Perguruan Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News