Penambang Liar Gunakan Diesel di Ngantru Tulungagung Dirazia, Penambang Tradisonal Ketiban Berkah

Penambang Liar Gunakan Diesel di Ngantru Tulungagung Dirazia, Penambang Tradisonal Ketiban Berkah Salah seorang penambang pasir tradisional di Ngujang yang ketiban berkah karena pesanan meningkat. foto: feri/BANGSAONLINE

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Operasi tambang pasir liar yang dilakukan oleh Polres Tulungagung tujuh hari lalu teryata berdampak baik bagi warga sekitar. Seperti yang disampaikan oleh AKP Sukur selaku Kapolsek kecamatan Ngantru, Selasa (27/10).

"Sebelumnya laporan yang kami terima warga resah apabila terjadi erosi di lahan ladang mereka, karena para penambang pasir menggunakan mesin mekanik (diesel peyedot pasir-red). Kecemasan itu paling dirasa oleh warga Ngujang yang tinggal menetap di sekitar penyedotan," ungkap Kapolsek.

Baca Juga: Aktivis Portal Nilai Penerbitan Izin Pertambangan di Wonosunyo Gempol Diskriminatif

Di sisi lain, Sunaryo (45) asal warga kecamatan Gondang yang sehari hari mencari pasir secara manual (tradisional) di area barat jembatan Ngujang ini justru merasa diuntungkan karena pendapatan naik dari pesanan pasir yang melimpah.

"Semenjak beberapa waktu lalu para pekerja seprofesi kami yang mencari pasir dengan cara disedot ditangkap petugas, rata rata pembeli pasir beralih ke kami hingga mengantri lama. Maklum kami ambil pasir dengan cara manual," kata Sunaryo.

"Pendapantan saya sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. (sebelumnya-red) Pendapatan bersih hanya sekitar Rp 50 ribu saja, kadang kadang juga Rp 100 ribu, saat ini meningkat mencapai Rp 200 ribu lebih per hari dengan harga jual pasir 1 rit Rp 250 ribu," tambah Sunaryo.

Baca Juga: AJI Surabaya: Bukan Rahasia Lagi Anggota Dewan Punya Bisnis Tambang, Rawan Konflik Kepentingan

Untuk diketahui AKP Sukur menegaskan akan terus menggalakan operasi penambangan pasir liar yang menggunakan mesin di wilayah bantaran sungai berantas di sepanjang kabupaten Tulungagung dan bekerja sama dengan Polsek di wilayah kecamatan lain. Sebab, menambang pasir menggunakan mesin penyedot dapat merusak lingkungan karena menyebabkan erosi. Hal ini berbeda dengan penambang yang masih tradisional/manual. (fer/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO