BHS Ajak Pengusaha Bantu Korban Musibah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

BHS Ajak Pengusaha Bantu Korban Musibah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono atau yang akrab disapa BHS ketika meninjau dapur umum di Ponpes Al Khoziny. Foto: MUSTAIN/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono atau yang akrab disapa BHS, mengajak para pengusaha di Sidoarjo dan Surabaya untuk turut peduli terhadap korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran.

Ajakan tersebut disampaikan olehnya saat meninjau langsung lokasi kejadian dan menyerahkan bantuan pada Selasa (30/9/2025) malam. Selain memberikan bantuan, BHS juga hadir untuk memberi dukungan moral kepada keluarga korban yang masih berada di sekitar lokasi.

"Saya ikut prihatin dan berduka cita atas musibah ini. Ada tiga santri meninggal. Musibah ini tidak hanya tingkat kabupaten atau provinsi, tapi sudah nasional," ucapnya.

Ia menekankan pentingnya penanganan terpadu dari pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. BHS juga mendorong kalangan pengusaha untuk membantu kebutuhan logistik, mengingat banyak keluarga korban, santri, dan relawan yang membutuhkan makanan dan minuman setiap harinya.

"Setiap hari ada sekitar 1.000 sampai 1.500 orang yang harus mendapatkan makanan dan minuman," tuturnya.

BHS mengaku telah berkomunikasi langsung dengan pengasuh pondok pesantren terkait bantuan. Ia juga meminta dukungan dari sektor perbankan, khususnya Bank Himbara, untuk menyalurkan bantuan sembako demi memperkuat ketersediaan logistik.

Dalam kunjungannya, BHS memantau proses evakuasi yang dilakukan Basarnas bersama relawan dari berbagai daerah, termasuk Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ia juga mengecek dapur umum yang dikelola Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk memastikan kebutuhan konsumsi para korban dan relawan terpenuhi.

"Kami tekankan agar Basarnas bisa lebih maksimal lagi, terutama menyelamatkan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan," ujarnya.

BHS menutup kunjungannya dengan pesan kebersamaan. Menurut dia, musibah ini adalah momentum bagi semua pihak untuk saling menguatkan.

"Musibah ini mengajarkan kita bahwa kebersamaan dan kepedulian adalah kunci agar duka yang berat ini bisa dilalui bersama-sama," pungkasnya. (sta/mar)