
Sejalan dengan capaian strategis tersebut, Gubernur Khofifah meluncurkan Logo Hari Jadi ke-80 dan Batik Gerbang Baru Nusantara.
Kedua simbol ini bukan sekadar elemen visual, tetapi representasi semangat Jawa Timur dalam menjaga budaya, mendorong inovasi, dan memperkuat daya saing daerah.
Logo Hari Jadi ke-80 lahir dari sayembara desain bertema 'Jatim Tangguh Terus Bertumbuh', yang diikuti 356 karya dari seluruh Jawa Timur. Proses seleksi dilakukan secara berlapis oleh dewan juri: Prof. Dr. Drs. Bagong Suyanto, M.Si. (UNAIR), Nugrahardi Ramadhani, S.Sn., M.T. (ITS), dan Raga Nopsa, S.T. (ADHD Studio).
Penilaian tidak hanya menekankan estetika, tetapi juga filosofi, orisinalitas, dan keterwakilan visi Jawa Timur ke depan.
Elemen-elemen logo mencerminkan identitas dan aspirasi provinsi: Reog sebagai kekuatan budaya, Keris sebagai kearifan, Gunung Bromo sebagai keteguhan, Laut sebagai penghubung antarbudaya, Padi sebagai simbol kesejahteraan, Rusa Bawen sebagai harmoni alam, serta kuliner Wingko Babat sebagai simbol keramahan.
Semuanya berpadu dalam angka 80, menandakan usia provinsi sekaligus optimisme menyongsong masa depan.
“Saya sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat dan kreativitas anak muda. Logo ini bukan sekadar simbol visual, tetapi cerminan gotong royong, harmoni, dan optimisme Jawa Timur dalam menghadapi tantangan dan peluang ke depan,” terang Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyerahkan hadiah lomba logo Hari Jadi ke-80 kepada para pemenang berupa uang pembinaan. Juara 1 menerima Rp12.500.000, Juara 2 sebesar Rp10.000.000, dan Juara 3 senilai Rp7.500.000.