Ta'ziah ke Rumah Duka Beri Santunan, Kiai Asep Mau Umrahkan 67 Korban Reruntuhan Mushala Alkhoziny

Ta Prof Dr KH Asep Saifudddin Chalim, MA, bersama rombongan Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) saat melakukan ta’ziyah dan tahli di rumah duka almarhum Mufti Alfian di Darmasi Buduran Sidoarjo, salah seorang korban reruntuhan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Senin (20/10/2025) malam. Foto: bangsaonline

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifudddin Chalim, MA, bersama rombongan Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) melakukan ta’ziyah ke rumah korban reruntuhan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Senin (20/10/2025) malam. Ketua umum JKSN itu mendatangai dua rumah korban duka. Yaitu almarhum Fairus Sirojuddin di Singopadu Tanggulangin Sidoarjo dan rumah duka almarhum Mufti Alfian di Darmasi Buduran Sidoarjo. Sebelumnya, Kiai Asep juga mendatangi beberapa rumah duka korban yang lain.

Kiai Asep memimpin tahlil sekaligus memberikan santunan ke keluarga korban. Sedangkan doa dipimpin oleh Syaikh Ahmad Muhammad Mabruk, ulama dari Universitas Al Azhar Mesir.

Kiai Asep juga membagikan uang kepada warga sekitar rumah korban yang ikut tahlilan.

“Mohon maaf, saya dan rombongan JKSN mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Fairus Sirojuddin,” ujar Prof Dr KH Asep Saifudddin Chalim, MA, di rumah duka orang tua Fairus Sirojuddin di Singopadu Tanggulangin Sidoarjo.

Bahkan Kiai Asep juga akan mengumrahkan 67 santri yang menjadi korban reruntuhan mushala tersebut.

Para tetangga yang ikut tahlil di rumah duka almarhum Fairus Sirojuddin di Singopadu Tanggulangin Sidoarjo, Senin (20/10/2025). Foto: bangsaonline

“Saya sudah punya 23 jemaah umrah yang akan mengumrahkan 67 korban. Nanti masing-masing umrah tiga kali,” kata Kiai Asep di depan warga yang mengikuti tahlilan sembari mengatakan bahwa sebelum mengumrahkan para korban jemaah umrahnya harus sudah umrah lebih dulu.

Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu juga akan menambah tiga jemaah umrah lagi, dari Surabaya, Sidoarjo dan Madura untuk menjadi saksi pelaksanaan badal umrah para santri yang menjadi korban reruntuhan mushalla Al Khoziny.

Fairus Sirojuddin adalah putra pasangan Sukirman dan Febri Kurniatiningsih. Almarhum duduk di SMA kelas II Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo.

Dalam rombongan itu Kiai Asep didampingi Syaikh Ahmad Muhammad Mabruk, ulama Univeristas Al Azhar Mesir yang bertugas di Pondok Pesantren Amanatul Ummah.

Tampak juga Dr Achmad Rubaie, Ketua PW Pencak Silat Tapak Suci Muhammadiyah Jawa Timur yang juga Ketua Harian Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur. Juga Muhammad Ghofirin, Sekjen JKSN, Mohammad Fachruddin, Wakil Ketua PAN Jawa Timur dan Jusuf Hidayat dari Barisan Gus dan Santri (Bagus).

Prof Dr KH Asep Saifudddin Chalim, MA, bersama rombongan Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) di rumah duka almarhum Fairus Sirojuddin di Singopadu Tanggulangin Sidoarjo, Senin (20/10/2025). Foto: bangsaonline.

Saat Kiai Asep dan rombongan tiba di rumah duka sudah banyak warga sekitar yang sudah datang. Kiai Asep langsung memimpin tahlil dan berdoa untuk Fairus Sirojuddin.

“Mati itu pasti, hanya penyebabnya yang berbeda-beda,” kata Kiai Asep.

Kiai miliarder tapi dermawan itu yakin Fairus Sirojuddin mati syahid akhirat. Karena Fairus meninggal saat mencari ilmu. “Barang siapa yang meninggal saat mencari ilmu maka ia mati syahid,” ujar Kiai Asep mengutip Hadits Nabi.

Selain itu, ungkap Kiai Asep, Fairus juga meninggal akibat tertimpa reruntuhan dan sedang melakukan sesuatu. Menurut Kiai Asep, dua penyebab itu juga akan menjadikan Fairus mati syahid.

Kiai Asep juga yakin bahwa Fairus akan memberikan syafaat bagi dua orang tuanya.

“Memang bukan syafa’atul udzma karena hanya Nabi Muhammad yang bisa memberikan syafa’atul udzma,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Kiai Asep berharap para orang tua korban sabar. Ia mengakui tak mudah bagi orang tua korban untuk sabar. Jangankan orang tuanya, Kiai Asep sendiri mendengar ada santri tertimpa musibah tidak kuat.

“Karena santri saya anggap anak kandung saya sendiri,” kata Kiai Asep seraya mengutip Hadits yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad menganggap santri atau muridnya sebagai anak kandung sendiri.

Di rumah duka almarhum Mufti Alfian, Kiai Asep dan rombongan juga melakukan tahlil. Kiai Asep juga memberikan santunan dan membagikan uang kepada para tetangga yang ikut tahil. Kiai Asep juga menegaskan kembali tentang badal umrah untuk 67 santri korban reruntuhan mushala Al Khoziny.

Menurut Kiai Asep, umrah itu akan dikukan sekitar dua setengah bulan lagi.