Bunda Genre Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito, saat mengalungkan selempang kepada Duta Genre 2025. (Ist)
KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Pemkab Kediri kembali menggelar Grand Final Duta Generasi Berencana (Genre) 2025. Ajang ini menjadi puncak dari rangkaian seleksi selama sebulan terakhir dan diharapkan mampu menciptakan perubahan positif di kalangan remaja.
Bunda Genre Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito, menjelaskan bahwa pemilihan Duta Genre bertujuan membentuk remaja yang sadar, terencana, dan bertanggung jawab dalam menentukan masa depan.
“Dari Pemilihan Duta Genre ini, semoga bisa membentuk remaja yang sadar, terencana, dan bertanggung jawab,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Annisa mendorong seluruh grand finalis agar tetap aktif dalam berbagai kegiatan positif. Salah satunya adalah kampanye anti kekerasan, pencegahan pernikahan dini, serta penolakan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Ke depan, lanjut Annisa, para grand finalis akan memperoleh pembinaan lanjutan agar mampu berkolaborasi dengan dinas terkait maupun komunitas remaja. Tujuannya untuk menciptakan ekosistem generasi muda yang produktif dan berdaya.
“Kita dorong mereka untuk memperluas atau menyebarkan ilmu agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak remaja,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri, Nurwulan Andadari, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi remaja untuk menampilkan bakat dan prestasinya.
Menurutnya, juara pertama Duta Genre Kabupaten Kediri akan mewakili daerah di ajang serupa tingkat provinsi.
Dengan capaian sebagai Juara 2 Duta Genre Jawa Timur 2024, pihaknya optimistis tahun ini Kediri bisa kembali menorehkan prestasi.
“Harapannya, tahun depan anak-anak bisa berprestasi,” ujarnya.
Di sisi lain, Duta Genre Kabupaten Kediri juga dihadapkan pada berbagai persoalan remaja, termasuk tingginya angka dispensasi pernikahan dini (diska) yang hingga Agustus 2025 tercatat mencapai sekitar 130 kasus.
Meski demikian, Andadari menegaskan bahwa peran Duta Genre tidak hanya fokus pada isu pernikahan dini, tetapi juga meliputi pencegahan pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, hingga pencegahan paham radikal.
“Namun misi mereka tidak hanya itu, selain pencegahan Diska mereka juga no free sex, no napsa, dan no terorism,” tandasnya. (uji/van)










