BBM Sejumlah SPBU di Pandaan Diduga Bermasalah, DPRD dan Disperindag Pasuruan Desak Polisi Uji Lab

BBM Sejumlah SPBU di Pandaan Diduga Bermasalah, DPRD dan Disperindag Pasuruan Desak Polisi Uji Lab Tim gabungan DPRD, Disperindag, dan Polres Pasuruan menelusuri dugaan BBM bermasalah di empat titik SPBU Pandaan. Foto: M Andy Fachrudin/BANGSAONLINE

PASURUAN,BANGSAONLINE.com - Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Pasuruan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) turun menindaklanjuti laporan warga mengenai dugaan ketidakwajaran bahan bakar minyak (BBM) di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) wilayah Pandaan dan sekitarnya, Minggu malam (2/11/2025).

Pantauan di lapangan menunjukkan aroma BBM yang tercium lebih menyengat dari biasanya, meski volume dan warna bahan bakar masih dalam batas normal. 

Dugaan awal mengarah pada kemungkinan adanya perubahan komposisi atau pencampuran bahan yang tidak semestinya.

Pelaksana Tugas Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Mita Kristiani mengatakan, uji awal dilakukan bersama Komisi II DPRD dan Unit Tipiter Polres Pasuruan.

“Hasil uji kuantitas antara 1 liter dan 20 liter masih pas, dan secara kualitas warna tetap satu, tidak berubah. Pasta penguji yang kami celupkan ke tangki juga tidak menunjukkan indikasi pencampuran air,” ujar Mita saat ditemui.

Namun, Mita mengakui aroma bahan bakar memang berbeda dari biasanya.

“Bau bahan bakar sangat menyengat dan berbeda dari aroma BBM umumnya. Ini yang akan kami tindak lanjuti melalui pengujian laboratorium agar ada kejelasan secara ilmiah,” katanya.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andrew Wahyudi, yang turut memantau langsung ke lokasi, mendesak aparat penegak hukum segera mengambil sampel resmi untuk diuji di laboratorium.

“Baunya luar biasa menyengat, dan ini sudah dirasakan masyarakat hampir sepekan. Kami khawatir ada unsur pencampuran bahan yang berbahaya. Polres harus segera bertindak,” tegas Andrew.

Menurut Andrew, laporan serupa datang dari sedikitnya empat SPBU di kawasan Pandaan, Candi Wates, Kasri, dan Purworejo.

“Sejauh ini yang mengeluhkan kebanyakan pengendara motor, belum ada laporan dari pengguna mobil. Tapi tetap ini harus ditelusuri serius,” tambahnya.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Wardana, menyatakan pengawasan akan diperluas ke seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan.

“Ini baru kami uji di Pandaan. Setelah itu kami akan lanjut ke wilayah Pasuruan Timur, Selatan, dan Utara. Semua titik yang dilaporkan akan kami ambil sampelnya,” ujarnya.

Wardana menegaskan, sejauh ini kuantitas BBM masih sesuai standar tera, namun perbedaan aroma menjadi fokus pemeriksaan lanjutan.

Sembari menunggu hasil laboratorium dari pihak berwenang, DPRD bersama Disperindag meminta masyarakat tetap tenang dan tidak berspekulasi.

“Selama belum ada hasil resmi, jangan berspekulasi. Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian agar pengujian dilakukan secepatnya,” ujar Mita. (maf/van)