Pengeroyokan di Wadung Asri Sidoarjo, Satu Pemuda Tewas Diduga Akibat Salah Sasaran

Pengeroyokan di Wadung Asri Sidoarjo, Satu Pemuda Tewas Diduga Akibat Salah Sasaran DIKEROYOK: Jenazah M Arifuddin ketika dilakukan otopsi oleh petugas, kemarin. foto : catur gogon/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Nasib sial menimpa M Arifuddin (20) warga Dusun Pondok Waluh RT 2 RW 2 Desa Wiring Agung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember setelah tewas dikeroyok di Jalan Raya Desa Wadung Asri Kecamatan Waru, kemarin. Diduga, pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan tersebut, dikeroyok akibat si kelompok pengeroyok salah sasaran.

Informasi yang berhasil dihimpun, seminggu sebelum kejadian pengeroyokan, M Arifuddin yang kos di Magerejo, Surabaya bersama teman-temannya yakni Fajar, Yeyen, Yoyok dan Sugeng sedang cangkrukan sambil ngopi di depan Korem Bhaskara Jaya. “Kita hanya ngopi saja, tidak pesta miras,” ujar Sugeng (20), teman Arifuddin kepada BANGSAONLINE.com di Mapolsek Waru, kemarin.

Kemudian, Yoyok dan Sugeng didatangi oleh segerombolan pemuda yang langsung menghajarnya. “Intinya, saya ada masalah dengan salah satu pengeroyok,” imbuhnya.

Seminggu berselang, sambung Sugeng, ada pesan pendek (SMS) dari salah satu pengeroyok yang mengajak bertemu di Desa Wadung Asri Kecamatan Waru. “Saya kira mengajak damai dari perselisihan itu. Saya memang niat untuk berdamai. Makanya, kami datang,” paparnya.

Sebanyak 10 orang lelaki dan 2 wanita, akhirnya mereka datang ke warung kopi di Wadung Asri. Ternyata, segerombolan dari pengeroyok datang.

“Tiba-tiba, ada massa bergerombolan sekitar 16 orang mendatangi Yoyok, Sugeng dan teman-temannya. Spontan, mereka lari tunggang langgang menyelamatkan dengan membawa sepeda motornya,” tutur Kanit Reskrim Polsek Waru, Iptu Valentino Hutapea.

Masih kata Iptu Valentino Hutape, M Arifuddin juga berusaha kabur dengan mengendarai sepeda motornya. Sialnya, sepeda motor Yamaha Vixion L -5043- KE warna putih yang dibawanya tidak bisa distarter atau ngadat. Alhasil, M Arifuddin dihajar ramai-ramai dan menjadi bulan-bulanan pengeroyok.

“Karena saya merasa ada rekan saya tertinggal, saya berusaha kembali mendatangi ke lokasi. Di situ, saya melihat M Arifuddin sudah babak belur dan sekarat,” ujar Yeyen saat dimintai keterangan di Mapolsek Waru.

Akhirnya, Yeyen hanya bisa melihat dari kejauhan sambil menunggu pengeroyok pergi. Setelah pengeroyok sudah meninggalkan lokasi, Yeyen melarikan M Arifuddin ke klinik Prima Husada yang terletak Jalan Raya Tropodo Kecamatan Waru.

“Korban sempat dirawat dan akirnya meninggal dunia dengan luka tusuk di punggung 2 kali, 1 di pinggang,” cetus Iptu Valentino Hatapea mendampingi Kapolsek Waru Kompol Fatoni. (cat/sho/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO