Leader Nahdliyin United, Muhamad Rofi'i Mukhlis
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Leader Nahdliyin United, Muhamad Rofi'i Mukhlis, prihatin melihat konflik yang terjadi pada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang tak kunjung selesai.
“Yang dipersoalkan sampai gak bisa rundingkan itu apa permasalahanya,” ungkap Cak Ofi, sapaan akrabnya kepada wartawan Bangsaonline melalui WhatsApp, Sabtu (6/12/2025).
Menurutnya, PBNU periode saat ini akan menjadi catatan buruk sepanjang sejarah, jika tidak segera islah. Cak Ofi menguraikan, yang namanya PBNU itu pandangan umumnya orang yang memiliki jiwa besar, wawasan luas, kealimanya sangat cukup. tetapi saat ini justru sebaliknya, tidak memberi tauladan di tengah masyarakat. Ada persoalan internalnya sendiri tidak bisa menyelesaikan.
BACA JUGA:
“Katanya orang ber-NU itu tujuanya membangun ukhwah, mengutamakan tabayyun (konfirmasi) dan musyawarah, tapi faktanya justru membangun ulah yang tak kunjung selesai hingga menggemparkan tanah air,” katanya.
“Kalau pidato di mana-mana ngomong kita bangun ukhwah islamiyah, nahdliyah, wathoniyah, basyariyah, giliran ada masalah gak bisa rundingan, terus buktinya mana?” imbuh Cak Ofi.
Kalau ditarik sejarah PBNU dari sebelum-sebalumnya, lanjut Cak Ofi, pertikaian pasti ada, tetapi dari gegeran tersebut berakhir jadi gergeran, canda dan tawa.
Cak Ofi mencontohkan PBNU di era KH Idham Chalid yang didesak mundur oleh KH. As'ad Syamsul Arifin hingga timbul dualisme kubu antara NU Cipete dan Situbondo.
“Tapi beliau-beliaunya sangat berjiwa besar dan selalu mengedepankan kemaslahatan organisasi,” terangnya.
Jadi, sangat berbeda jauh dengan PBNU saat ini yang terus menerus bertikai tanpa melihat efek dan dampaknya ditengah masyarakat. Tentu sebagai warga Nahdliyin hanya bisa beristighfar melihat dinamika yang menimpa para elit PBNU tersebut.
“Apa mereka tidak bisa islah, apa mereka tidak bisa berunding, terus yang katanya orang paling NU itu siapa kalau modelnya seperti ini terus,” tegasnya.
Sebagai warga Nahdliyin, Cak Ofi hanya bisa berharap, semoga pertikaian ini segera berakhir, tidak ada muktamar luar biasa dan selesai hingga akhir periodenya masing-masing.
“Mari kita berdoa semoga konflik ini segera berakhir dan tidak ada lagi pertikaian seperti ini kedepanya,” pungkasnya. (afa/msn)
Cak Ofi












