LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Lamongan terus menghias wajah kota. Di antaranya membangun tapal batas Paduraksa di Desa Pandan Pancur, perbatasan Gresik-Lamongan.
Bangunan yang menelan anggaran APBD Lamongan sebesar Rp 3,2 miliar tersebut dibentuk mirip tugu Bentar di Bali dan gapura bagian dalam berbentuk paduraksa, seperti yang ada di makam Sunan Sendang Duwur di bukit Amitunon Desa Sendang Duwur Kecamatan Paciran Lamongan.
Baca Juga: Bupati Lamongan Teken MoU dengan Kejaksaan soal Bidang Hukum Perdata
"Kita memang mengadopsi tugu di makam Sendang Duwur, karena bangunannya berarsitektur tinggi yang menggambarkan perpaduan antara kebudayaan Islam dan Hindu," ujar Kepala PU Cipta Karya Lamongan, M. Wahyudi melalui Kabid Kebersihan dan Pertamanan, Sunasdi, Jumat (13/11).
Dikatakan Sunasdi, untuk menyelesaikan bangunan tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan mengalokasi anggaran pada APBD 2014 sebesar Rp 1,8 miliar dan pada tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp 1,4 miliar.
"Dana sebesar itu belum bisa dikatakan sempurna, mungkin tahun depan bisa dianggarkan kembali untuk penyempurnaan taman disekitar lokasi," ujar dia.
Baca Juga: Bengawan Solo Meluap, Pemkab Lamongan Salurkan Bantuan Logistik
Masih menurut Sunasdi, dengan dibangunnya tugu tapal batas tersebut, diharapkan mampu memberikan citra tersendiri pada pengguna jalan dan masyarakat luar Lamongan. "Setidaknya masyarakat luar akan tahu, kalau memasuki Kota Lamongan yang sudah meraih gelar Kota Adipura Kencana tersebut," ujar dia.
Sementara H. Salam, kontraktor atau pelaksana pembangunan Tapal Batas yang diharapkan mampu menjadi ikon baru Lamongan tersebut ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan kini masih dalam tahap pembangunan di bagian samping atau sayapnya.
"Butuh waktu lama, karena tidak sekedar membuat bangunan tetapi ada unsur seni dan estetika tersendiri dalam pengerjaanya," ujar dia seraya mengatakan bahwa untuk melakukan pengukiran di bagian-bagian tertentu harus dikerjakan orang yang profesional.
Baca Juga: Sosialisasi dan Vaksinasi di Kandang Ternak, Bupati Lamongan Optimis Kasus PMK Bisa Disembuhkan
"Tidak hanya karyawan saya sendiri yang mengerjakan, tetapi juga orang orang luar (Jepara) yang profesional dalam hal mengukir," ujar dia lagi.
Dalam mengerjakan proyek tersebut, H. salam mengaku sempat kesulitan soal bahan baku yang digunakan, karena tidak di sembarang daerah ada.
"Kita kesulitan di bahan baku, tapi tidak ada masalah karena semua sudah tercukupi. Tinggal pengerjaan dan penyelesaianya saja," ujarnya sambil menunjukkan bahan yang diukir tersebut tahan panas dan hujan. (lmg1/rev)
Baca Juga: Kepala SMP Negeri 1 Lamongan Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News