Surabaya Unggul dalam Inovasi Lingkungan

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pakar Tata Kota Prof Johan Silas menilai, Kota Surabaya sangat layak menerima kembali penghargaan Adipura Kencana. Sebab, keunggulan inovasi lingkungan di Kota Pahlawan jauh meninggalkan kota besar lainnya di republik ini.

Keunggulan yang dimiliki Surabaya, sebut Johan Silas, di antaranya mengubah sampah menjadi energi (waste to energy), dan ruang terbuka hijau (RTH) yang melebihi persyaratan undang-undang, yakni sekitar 32-33 persen, serta inovasi lingkungan lainnya.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

“Inovasi lingkungan seperti mengubah bekas TPA Keputih menjadi taman bunga, itu juga prestasi luar biasa,” kata Johan Silas, Selasa (24/11).

Tak hanya itu, di Kota Pahlawan ada kampung-kampung unggulan melalui program Green and Clean. Menurut Silas, saat ini ada sekitar 28 kampung unggulan, di mana selain aspek pengelolaan lingkungannya bagus, pemberdayaan ekonominya juga jalan.

“Ada kampung dinamo, lontong, tas, dan sebagainya,” urai guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu. 

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Dia mengakui, semasa Tri Rismaharini menjadi Wali Kota Surabaya, pembangunan di sektor lingkungan gencar dilakukan. Tiap tahun menurutnya, pemerintah kota membangun hutan kota, dan jalan-jalan di beberapa kawasan kota yang dilindungi dengan pohon dan taman.

Bahkan, di sekitar taman juga dilengkapi fasilitas air bersih yang bisa dimanfaatkan untuk anak-anak warga kota bermain. “Bu Risma gak ingin anak-anak sakit, karena airnya tercemar. Makanya airnya bersih, seperti di Taman Mundu, Bungkul, dan di Balai Kota,” jelasnya.

Silas menambahkan, prestasi Kota Surabaya meraih Adipura Kencana itu diraih tidak bergantung pihak luar. Anggaran yang digunakan, sebutnya, sebagian besar berasal dari kemampuan APBD Surabaya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

“Prestasi Surabaya tidak bergantung dari pemerintah pusat atau konsultan,” ungkap alumnus arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) itu. (lan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO