Seleksi Dirut PDAM Kota Batu Dipersoalkan, Ada Calon yang Mengaku Disuruh Wali Kota

Seleksi Dirut PDAM Kota Batu Dipersoalkan, Ada Calon yang Mengaku Disuruh Wali Kota Kantor PDAM Kota Batu.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Lembaga Kajian Kebijakan Publik (LK2P) menilai adanya kejanggalan dalam penerimaan seleksi Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Batu.

Tudingan LK2P berawal ketika Sekda Kota Batu selaku ketua tim seleksi PDAM atas nama Walikota Batu membuat pengumuman tentang pendaftaran calon direksi PDAM dengan berbagai persyaratan. Persaingan menuju kursi direktur PDAM tahap pertama diikuti oleh 7 pendaftar di panitia seleksi (Pansel) namun setelah dilakukan seleksi oleh pansel hanya 1 orang saja yang lolos syarat administrasi, itu pun usianya sudah terlalu tua sehingga pansel membuka pendaftaran ulang Dirut PDAM tahap 2.

Baca Juga: Perumdam dan Hippam Kaji Usulan Pembatasan Izin Sumur Bor di Kota Batu

Dalam pendaftaran ulang ini tim seleksi memberikan sedikit kelonggaran. Salah satu prasyarat yang dinilai memberatkan perserta berupa kepemilikan sertifikat air akhirnya ditiadakan. pada tahap kedua diikuti sebanyak 13 pendaftar, dan setelah melalui proses seleksi akhirnya ditetapkan 9 orang yang lolos secara administrasi.

Kecurigaan LK2P semakin menguat ketika ada salah seorang pendaftar yang tidak tidak lolos seleksi tahap pertama atas nama Edy Sunaedi untuk masuk dalam bursa calon direksi.

"Kami LK2P merasakan adanya kejanggalan di dalam proses seleksi administrasi, sebab tanggal 24 November 2015 tidak ada nama Edy Sunaedi alias Sokeh. Pertanyaannya kenapa tiba-tiba muncul nama Edy Sunaedi padahal yang bersangkutan sudah dinyatakan tidak lolos seleksi tahap pertama, dan tahap kedua tidak pernah mendaftar," ujar Heriyanto ketua LK2P, Senin (30/11).

Baca Juga: Lestarikan Sumber Air di Alaska, Wali Kota Batu Gandeng Warga Tanam Ratusan Pohon

Di saat dirinya bertemu langsung dengan Edy Sunaedi, lanjut Heriyanto, dan mempertanyakan perihal masuknya yang bersangkutan ke bursa calon direktur PDAM. Dengan enteng Edy menjawab bahwa dirinya, disuruh oleh Walikota Batu Eddy Rumpoko. "Saya disuruh Pak Wali masuk dalam bursa calon direktur PDAM," jelas Heriyanto menirukan ucapan Edy Sunaedi.

Dengan permasalahan ini, LK2P menuntut agar panitia seleksi betul betul independen dan tidak memihak pada salah satu calon serta tidak melakukan pembohongan publik hanya untuk kepentingan seseorang atau kelompok.

"Berdasarkan Undang undang no 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme dan Perda no 10 th 2008," tegas pria yang juga menjadi staf ahli Perguruan Tinggi ternama di Malang ini.

Baca Juga: Sumur Bor Menjamur, Debit Sumber Darmi dan Kasinan Bocor

LK2P juga mengancam akan menempuh jalur hukum apabila Pansel tetap meloloskan Edy Sunaedi. "Ketika panitia seleksi tetap meloloskan Edy Sunaedi, maka LK2P akan berkonsultasi ke Polres Batu tentang adanya dugaan manipulasi data dan akan kami lakukan gugatan secara hukum," tambahnya. (bt1/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO