MALANG, BANGSAONLINE.com - Badai petir menghajar wilayah Poncokusumo, Kabupaten Malang. Akibatnya, sebuah rumah di Desa Wonomulyo RT 12/RW 04, Kecamatan Poncokusumo, rusak parah karena terkena sambaran. Petir juga mengakibatkan pemilik rumah terluka.
Data yang didapat, pemilik rumah mengalami luka serius atas nama Edi Prayitno. Selain Edi, Istrinya yang bernama Anis serta dua anaknya yakni Aufa Zaidah dan Hibban juga harus dilarikan ke Rumah Sakit Syaiful Anwar, Kota Malang usai disambar halilintar.
Baca Juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Landa Malang, 4 Rumah dan 1 Mobil Rusak Tertimpa Pohon
“Yang luka serius Pak Edi. Sekarang masih dalam perawatan medis,” ungkap Alis Usman, Petugas Tanggap Bencana Darurat (Tagana) Kabupaten Malang, Senin (30/11) siang kemarin dilansir beritajatim.com.
Kata dia, hujan deras disertai sambaran petir menerjang wilayah Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, kemarin sore. Akibat sambaran petir, rumah korban mengalami kerusakan parah di bagian atap. “Kondisi rumah juga rusak terkena sambaran petir. Sementara satu korban luka parah pemilik rumah,” papar dia.
Tim Tagana dibantu Koramil dan Perangkat Desa setempat masih mendata sejumlah kerusakan.
Baca Juga: Hujan Deras Guyur Kota Malang, Tembok 2,5 Meter Timpa Emak-Emak Beserta 2 Anaknya
Sambaran petir juga mengakibatkan ratusan pohon bambu di Dusun Simpar, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, roboh.
Rekan korban, Mahbub Junaidi menceritakan, peristiwa itu terjadi pada sore hari. Saat hujan deras disertai sambaran petir, korban baru saja mandi. Saat keluar dari kamar mandi, tiba-tiba petir menyambar.
Kerasnya sambaran petir, membuat korban mengalami luka bakar di bagian dada serta betis. Sementara kepala korban mengalami gegar otak karena terbentur bak kamar mandi. “Korban alami gegar otak karena jatuh usai disambar petir. Ada luka bakar di bagian dada. Tapi tidak terlalu serius lukanya,” beber Mahbub.
Baca Juga: Kanim Malang Bareng Kanwil Kemenkumham Jatim Korwil Malang Salurkan Sembako ke Warga Batu dan Malang
Sehari-hari, korban bekerja sebagai pembantu tukang renovasi sebuah Pondok Pesantren. Mahbub menambahkan, kondisi korban saat ini mulai membaik. “Korban masih dirawat di ruang isolasi atau kamar 13 RSSA Malang. Sementara kondisi rumah korban rusak parah. Seluruh jaringan listrik di rumah hangus,” pungkas dia. (jam/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News