LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Lamongan hingga kini belum bersikap terkait keluhan masyarakat soal bau busuk limbah pasar ikan yang mengalir di sepanjang Kali Kaliotik. Bahkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat terkesan tutup mata.
Pantauan wartawan, setiap musim kemarau dan memasuki musim penghujan, warga Kota Lamongan dan sejumlah pengguna Jalan Laras–Liris selalu disuguhi bau busuk dan anyir akibat gelontoran limbah cair dari Pasar Ikan. Hal itu karena aliran Sungai Kaliotik hanya terisi air kotoran dari Pasar Ikan yang ada di wilayah Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan.
Baca Juga: Atasi Bau Limbah Pasar Ikan, Perumda Pasar Lamongan Bersihkan Selokan
Dampaknya, bau busuk dan anyir menyengat luas hingga mengarah ke warga Kelurahan Tumenggungan dan warga Kelurahan Sidokumpul. Tak hanya pengguna jalan yang melintas, juga di jalur jalan Larar liris menuju kota atau sebaliknya.
Padahal, kawasan ini menjadi salah satu objek penilaian tim Adipura. Namun, bau busuk limbah tersebut sama sekali tidak menjadi perhatian UPT Pasar Ikan yang paling bertanggung jawab terkait pembuangan semua limbah cair dari pasar ke Kaliotik.
Para pedagang dan pihak pengelolah Pasar Ikan membuang semua jenis limbah, baik kering maupun basah. Limbah cair Pasar Ikan yang mengalir ke Kaliotik mampet dan berhenti di sepanjang kali di Jalan Laras liris yang tidak mengalir sampai hilir.
Baca Juga: Kunjungi Pasar Ikan Lamongan, Ketua DPR RI Puan Maharani Serap Aspirasi Masyarakat
Sementara Kepala BLH Kabupaten Lamongan Sukiman MM ketika dikonfirmasi tidak menampik dengan keluhan masyarakat tersebut. Namun pihaknya sudah kordinasi dengan pengelola pasar ikan juga instansi terkait soal penanganan kasus tersebut.
"Kita sudah cek, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)nya tidak berfungsi karena tersumbat sampah plastik, dan limbah yang keluar tidak melalui proses IPAL,” ujarnya, Kamis (3/12).
Dikatakannya, kerusakan terjadi sejak sepekan ini, pipa saluran tempat pembuangan tidak nampak mengucurkan limbah cair olahan. Praktis semua limbah cair di Pasar Ikan keluar melalui tiga saluran yang langsung menuju ke anak sungai Kaliotik dan mencamari air yang mengalir.
Baca Juga: Pedagang Pasar di Lamongan Antusias Ikuti Vaksin Booster
Masih kata Sukiman, limbah pasar ikan ini akan menimbulkan dampak buruk bagi petambak di daerah utara Lamongan kalau tidak segera diantisipasi.
"Tadi kita lakukan perbaikan, termasuk membersihkan sampah-sampah plastik yang masuk kedalam pipa IPAL,” ujarnya seraya mengatakan IPAL tidak akan bisa berfungsi dengan baik kalau tidak ada air limbah yang masuk.
Sementara salah satu warga, Solikin, merasa khawatir dengan kejadian yang pernah ia alami setahun yang lalu. Tambak miliknya yang sudah ditanami ikan banyak yang mati akibat kemasukan air limbah pasar ikan tersebut. "Dulu banyak ikan di Tambak saya yang mati, karena tercemar air limbah pasar ikan,” ujarnya.
Baca Juga: Direktur Perumda Pasar Lamongan Pantau Pelaksanaan PPKM Darurat di Pasar Rakyat Sidomulyo
Terkait hal ini, Solikin berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan atau dinas terkait untuk melakukan perbaikan selokan yang ada di lokasi pasar. "Yang saya tahu, air limbah tidak bisa masuk ke lokasi IPAL, tetapi mengalir melalui pipa-pipa yang langsung ke sungai, jadi baunya sangat menyengat hidung,” ujarnya. (lmg1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News