JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Jember nampaknya akan segera mewujudkan pembangunan terminal cargo pada tahun 2016. Untuk tahap awal, alokasi anggaran pembangunan terminal bongkar muat barang hanya untuk perencanaan, sedangkan untuk pengerjaan fisik bisa dikerjakan pada pertengahan tahun 2016.
Lokasi terminal cargo rencananya akan ditempatkan di pinggiran kota, yakni di wilayah Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 33,1 miliar, yang berasal dari APBD Kabupaten Jember.
Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
Penjabat Bupati Jember Supaad, menjelaskan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2015, sebelum dimulainya pekerjaan proyek, harus diawali dengan perencanaan yang meliputi perencanaan konstruksi, desain lengkap, serta analisis dampak lingkungan.
“Jika tahap perencanaan sudah selesai dan lengkap, masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut, terminal kargo itu diminati masyarakat atau tidak. Jika semua persyaratan sudah terpenuhi, paling cepat pertengahan tahun 2016 baru bisa dimulai pengerjaan secara bertahap dengan mempertimbangkan skala prioritas," papar Pj Bupati Jember Supaad.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Jember, Isman Sutomo, mengatakan, terminal kargo merupakan kebutuhan yang sangat mendesak untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan yang ada di dalam kota.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
Saat ini, lanjut Isman, Dinas Perhubungan sedang melakukan perencanaan anggaran untuk pembangunan terminal kargo tersebut. "Ya, proyek pembangunan terminal jasa cargo di Jember, segera direalisasikan pada 2016 mendatang. Kita sekarang lagi menyiapkan master plan dengan DED-nya," ungkap Isman Sutomo.
Kata Isman Sutomo menjelaskan, bahwa rencana pembangunan terminal kargo di Kota Jember ini lantaran sampai saat ini Pemkab Jember sama sekali belum memiliki terminal kargo. Sehingga perencanaan pembangunan ini diusulkan. "Pembangunan terminal cargo ini, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Jember, Diharapkan pembangunan ini dapat dikelola dengan baik," katanya.
Ketua Komisi C DPRD Jember, Siswono menjelaskan, wacana itu kembali dikaji setelah Komisi C, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Bali. “Kami dari Komisi C melakukan kunker ini bertujuan untuk studi banding terkait masalah terminal cargo.Dan hasilnya akan menjadi pertimbangan dalam pembangunan Terminal Cargo di Jember .Selain telah ada kajian dari Dishub dan Bappekab Jember, rencana itu sudah lama tidak direalisasikan,” kata Siswono.
Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember
Lebih lanjut Siswono juga menjelaskan, ada beberapa item kajian yang kurang dan belum dilakukan Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas (Amdal Lalin) dan juga Detail Enginer Design (DED). Rencananya pembangunan tidak hanya terminal bongkar muat saja, juga ada terminal Uji Kir Kendaraan, apalagi selama ini Pemkab kerap kebobolan potensi pendapatan dari sektor ini.
Selain menguntungkan dari segi finansial, keuntungan lainnya yakni pendataan yang lebih akurat. Terkait banyaknya kendaraan yang uji kir di Jember dan juga arus bongkar muat di Jember.
"Kabupaten Jember merupakan kabupaten terbesar nomor tiga di Jatim, sehingga perekonomian di kabupaten Jember ini diprediksi bakal tumbuh pesat," paparnya.
Baca Juga: Factory Tour Bupati Jember ke PT Intidaya Dinamika Sejati
“Tercatat ada sekitar 82 kegiatan bongkar muat per hari di Jember. dan apabila kita asumsikan ada sekitar 120-an kendaraan yang uji kir di Jember setiap tahun, maka potensi pendapatan yang bisa didapat Pemkab sekitar Rp 8,1 miliar per tahun,” terang Siswono. (adv/yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News