foto: zainal abidin/ BANGSAONLINE
NGAWI, BANGSAONLINE.com - Lagi-lagi dunia bola nasional dibuat miris pasca insiden pengeroyokan yang menewaskan dua suporter Arema Cronus asal Malang, Jawa Timur, dini hari tadi. Aksi tawuran tersebut menuai beberapa kecaman dari para pecinta bola di negeri ini.
Seperti yang disampaikan Gembong Pranowo, praktisi hukum sekaligus pencinta sepak bola asal Ngawi. Dia merasa bentrokan antara dua kelompok suporter ini tak menunjukan sportivitas olahraga.
Baca Juga: Arema FC Vs Persija di Stadion Soepriadi Kota Blitar: Macan Kemayoran Tekuk Singo Edan 2-1
“Saya memandang aksi mereka terhadap kelompok suporter lain, apalagi sampai menewaskan ini sebagai bentuk pelanggaran berat dan ini tidak bisa ditolelir. Kalau situasi seperti ini terus kapan bola di negeri ini akan maju,” terang Gembong Pranowo dihubungi via telepon selularnya, Sabtu (19/21).
Gembong-sapaan akrabnya- menilai pihak keamanan salah membaca situasi menjelang laga Arema Cronus vs Surabaya United yang dilangsungkan di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta. Dia menyayangkan sikap aparat yang tidak peka terhadap kondisi persepakbolaan nasional.
“Tentunya sangat diharapkan peristiwa insiden yang menewaskan dua Aremania itu menjadikan kiblat terhadap kebijakan laga-laga berikutnya. Jangan sampai ada korban yang jatuh lagi,” jelas Gembong. (nal/rev)
Baca Juga: Main Imbang, Arema FC dan Dewa United Soroti Kualitas Lapangan Stadion Soepriadi Blitar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
