SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tarif angkutan bus reguler atau ekonomi di Jatim tidak akan naik meskipun memasuki liburan Natal dan Tahun Baru. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Provinsi Jatim Wahid Wahyudi.
"Memang ada batas atas, jadi meskipun ada momen Natal dan Tahun Baru tidak ada perubahan apapun tarif batas atas ini," katanya.
Baca Juga: Diduga Sopir Mengantuk, Kecelakaan Maut Bus Rombongan Vs Truk Tewaskan 5 Orang di Gresik
Sedangkan khusus untuk bus non ekonomi, kata Wahid, tarifnya menyesuaikan pasar. Wahid yang saat ini juga Pj Bupati Lamongan mengimbau agar pemilik PO bus non ekonomi tidak menaikkan tarif di atas 20 persen dari tarif normal. "Tapi kami juga menekan Organda kalau bisa bus non ekonomi juga tidak dinaikkan tarifnya," tukasnya.
Dengan tingginya jumlah penumpang saat momen liburan ini, dia yakin hal itu sudah bisa menutup biaya operasioanal. "Jika penumpang melimpah kan sudah ada keuntungan, jadi tidak perlulah menaikkan lagi tarif untuk bus non ekonomi," jelasnya.
Lanjut Wahid membeberkan, tarif batas atas bus ekonomi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) adalah Rp 169 per kilometer per penumpang. Sedangkan, untuk Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebesar Rp 166,44 per kilometer per penumpang.
Baca Juga: Bus Feeder Trans Bangkalan Segera Beroperasi, Pemkab Bakal Atur Operasional Angkot Plat Kuning
"Contohnya bus Surabaya-Malang untuk bus ekonomi maksimal adalah Rp 14.500 dan Surabaya-Madiun sebesar Rp 27.500," imbuhnya.
Para penumpang sebelum naik bus disarankan untuk melihat tabel tarif yang terpasang di setiap terminal bus. "Pesan saya untuk penumpang jangan mau jika ditarik lebih dari batas atas yang telah ditentukan," katanya.
Jika ada kru bus yang melanggar, penumpang bisa mengadukan ke posko yang didirikan oleh Dishub LLAJ di terminal terdekat. "Kami buka posko kantor Dishub LLAJ Jatim, di terminal-terminal, di stasiun dan di pelabuhan. Jika masyarakat menemukan adanya pelanggaran-pelanggaran sampaikan saja di hotline kami nomor 081230320700," pungkasnya. (dev/ber/rev)
Baca Juga: Digelar Lebih Menarik, Sarasehan Sejarah Pamekasan Dilakukan dalam Bus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News