SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Sumenep berharap perayaan kebaktian natal, khususnya di Sumenep, berjalan tanpa aral apa pun. Sebab, ketika perayaan kebaktian natal terusik dengan sebentuk perilaku apa pun, itu dianggap bahwa nilai toleransi beragama sudah tercerabut.
“Ketika natal berjalan baik, maka itu pertanda bahwa toleransi beragama tidak hanya menjadi konsep bagi bangsa ini, tapi benar-benar dipraktikkan,” papar Ketua PC GP Ansor Sumenep, M. Muhri Zain, kepada bangsaonline.com, Jum’at (25/12).
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Oleh sebab itu, kata Muhri, menjaga keamanan perjalanan kebaktian natal merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan saja. Masyarakat luas, kata Muhri, harus ikut membantu mengamankan kebaktikan natal. Kuncinya, kesadaran bahwa toleransi merupakan keputusan final.
“Bangsa ini berdiri di atas beragam agama dan kepercayaan. Oleh karenanya, jika ada oknum masyarakat yang mau merusak suasana kebaktian natal, kami anggap sebagai musuh bersama,” tegas mantan Ketua Umum PC PMII Sumenep itu.
Untuk membantu aparat keamanan berjaga-jaga di sekitar gereja yang akan melaksanakan kebaktian, Muhri menerjunkan satu pleton Banser yang berjumlah 30 personel. Para Banser itu akan ditarik ketika nanti sudah tanggal 3 Januari 2016. “Jadi tidak menjelang natal, usai kebaktian pun kami tetap akan ikut serta menjaga keamanan gereja,” pungkas Muhri.
Baca Juga: Gandeng LBH Ansor dan KPAI, Pemkot Mojokerto Gelar Penyuluhan Hukum
Sementara gereja yang akan melaksanakan kebaktian itu di antaranya Gereja Katolik Maria Gunung Karmel di Jalan Pabian, Gereja Pantekosta Serikat Indonesia di Jalan Pasar 17, Gereja Bethel Indonesia di Jalan Lontar, Gereja Pantekosta Indonesia Pancaran Kasih di Kalianget, dan Gereja Pantekosta Indonesia di Jalan Trunojoyo. (smn2/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News