YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pasangan Eko Purnomo dan Feni disebut-sebut sebagai orsng terakhir yang terlihat menjemput dr. Rica Tri Handayani.
Rumah yang berada di Perumahan Griya Pesona Sidoarum, Tangkilan, Godean, Sleman, Yogyakarta ini tidak menunjukkan adanya aktivitas sama sekali. Pada bagian luar, masih terserak beberapa poster-poster kartun. Terdapat pula sepasang sepatu di bagian samping rumah.
Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme
"Terakhir lihat sore sebelum Natal. Mereka (Eko dan Feni) pergi naik motor bawa anaknya yang kecil. tidak tahu mau kemana," kata salah seornag tetangga, Supriyadi, seperti dikutip dari okezone.
Ia mengaku, tidak tahu jika pasangan ini pindah, karena tidak membawa barang-barang ataupun koper besar saat meninggalkan rumah. "Itu rumah kontrakan, yang punya siapa juga enggak tahu. Yang punya jarang ke sini," ujar dia.
Menurut Supriyadi, pasangan ini sudah setahun terakhir mengontrak di rumah tersebut. Mereka pasangan yang terbuka dan kerap bersosialisasi dengan tetangga. Bahkan selalu mengikuti kegiatan yang diadakan warga.
Baca Juga: Densus 88 Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Lamongan
"Orangnya baik, ramah, biasa. Istrinya seringnya momong anak. Putranya baru satu," tuturnya.
Supriyadi mengungkapkan, dari keterangan istrinya, Feni pernah berkeinginan pindah ke Kalimantan. "Pernah bilang mau ke Kalimantan. Tapi saya ndak tanya kapan dan keperluannya apa. Tahu-tahu sudah ndak pernah kelihatan," katanya.
Sementara orangtua dr Rica Tri Handayani mendatangi Bareskrim Polri terkait hilangnya sang anak. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Carlo Tewu mengungkapkan akan memerintahkan seluruh jajarannya untuk mempercepat pencarian Rica.
Baca Juga: Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur
"Mereka (orangtua Rica) menyampaikan meminta bantuan percepatan pencarian. Kita (Bareskrim) akan back up, turunkan tim untuk membantu Polda DIY yang melakukan investigasi untuk mencari dan nanti akan kita libatkan seluruh jajaran untuk bantu pencarian," kata Carlo dilansir detikcom Kamis (7/1/2015).
Carlo mengatakan, bukan hanya Tim Mabes Polri saja yang akan turun dalam pencarian Rica, namun informasi-informasi dari Polda DIY mengenai Rica akan disebarkan ke seluruh jajaran guna membantu pencarian.
Namun begitu, Carlo tidak mau menduga-duga soal kabar yang mengaitkan Rica ikut kelompok radikal tertentu. "Bagian kita adalah bantuan pencarian, semakin cepat kita dapatkan, akan semakin jelas terurai persoalan itu," tandasnya.
Baca Juga: Cegah Ajaran Radikalisme Melalui Medsos, Polresta Sidoarjo Perkuat Barisan Netizen
Kedua orang tua dr Rica, Suhardiyanto dan istrinya ditemani oleh Henry Yosodiningrat mendatangi Mabes Polri, di Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan. Sekitar 20 menit di dalam, akhirnya mereka keluar.
Henry Yosodiningrat yang mendampingi keluarga dr Rica menyebut kedatangannya ke Bareskrim untuk membuat laporan resmi terkait hilangnya dr Rica. Dia sangat berharap, dr Rica bisa segera ditemukan.
"Saya menemui Brigjen Carlo Tewu, mendiskusikan, menindaklanjuti, membuat surat resmi hilangnya seorang warga di dapil saya. Saya ingin supaya tim yang bergerak bukan hanya setingkat polda, tapi dibentuk Bareskrim," ujar Henry.
Baca Juga: MUI Pasuruan Keberatan dengan Usulan BNPT yang akan Awasi Masjid untuk Cegah Radikalisme
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News