Pemkot Mojokerto Ubah Amari jadi Angkot Pari, Pelajar Dilarang Bawa Motor

Pemkot Mojokerto Ubah Amari jadi Angkot Pari, Pelajar Dilarang Bawa Motor

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Angkutan Kota Pagi Hari (Angkot Pari) segera beroperasi awal tahun ini, menggantikan jam angkot mikrolet malam hari (Amari). Perubahan jam operasional menjadi pagi hari ini diharapkan lebih efektif sebagai solusi alternatif pasca pelarangan penggunaan sepeda motor bagi siswa.

"Sudah kita putuskan menggantikan jam operasional Amari menjadi pagi hari. Biar lebih efektif karena bisa mengangkut siswa sekolah," kata Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishub Kominfo), Ruby Hartoyo, Minggu (10/1).

Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN

Mantan Kabag Humas itu mengakui keberadaan Amari kurang mendapat respon dari masyarakat kendati menempati rute khusus di pusat-pusat keramaian.

Langkah kerjasama yang digalang Pemkot setempat dengan pengusaha angkot ini tidak lepas dari upaya Dishub memfasilitasi masyarakat yang beraktivitas pada malam hari. Tidak hanya itu, langkah ini upaya mempertahankan keberadaan armada yang mati suri ini.

Ditemui terpisah, Walikota Mojokerto Masud Yunus mengatakan pihaknya berharap dengan penggantian jam operasional menjadi pagi hari ini akan lebih menggena. Apalagi, pihaknya tengah gencar melakukan pelarangan terhadap penggunaan kendaraan bermotor oleh siswa karena belum cukup umur.

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024

"Dengan penggantian jam operasional ini kami harap akan lebih efektif. Karena siswa dapat menikmati armada umum secara gratis," katanya.

Agar tidak mubazir, Pemkot akan bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk melarang penggunaan kendaraan bermotor bagi siswa.

"Kita akan menggandeng aparat Kepolisian agar melarang siswa. Tapi kita juga memfasilitasi mereka agar menggunakan armada umum yang kita sediakan," pungkasnya.

Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah

Ia berharap, pihak Satpol PP juga tanggap terhadap fasilitas penitipan yang berada di sekitaran sekolah. Meski telah dilarang, namun siswa kerap membandel dengan tetap memakai ranmor dan menitipkannya disekitaran sekolah mereka. "Nah parkiran ini yang harus disikapi," tandasnya. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO