LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Memasuki musim hujan, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang warga Lamongan. Tercatat, dalam minggu pertama Januari 2016 ada puluhan pasien penderita DBD yang harus menjalani rawat inap di RSUD dr Soegiri Lamongan dan sejumlah Puskesmas.
"Untuk DBD sekitar 17 anak yang dirawat di RS Soegiri, Di Ruang Anggrek saja ada 8 pasien DBD,” ungkap Sumarlin Penanggung Jawab Ruang Pasien Anak, di Ruang Anggrek, Senin (11/1).
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Sebelumnya, kata Sumarlin sudah ada pasien DBD yang sudah selesai ditangani. "Kalau sudah positif DBD, penanganannya sebenarnya cepat. Makanya banyak pasien keluar masuk," jelasnya.
Kondisi meluasnya serangan nyamuk aedes aegypty ini memicu keresahan warga Lamongan. Tak terkecuali warga Kota Lamongan yang setiap tahunnya menjadi wilayah endemis DBD.
Bahkan Jumlah penderita DBD di Lamongan ini sudah meluas hingga di tingkat kecamatan. Terdata secara keseluruhan di wilayah Lamongan salama Januari ada sebayak 60 penderita menjalani rawat inap lantaran terserang DBD.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Sebagian besar pasien demam berdarah ini terlambat mendapat perawatan, karena pihak keluarga mengira penderita hanya gejala panas biasa yang diyakini terjadi setiap pergantian musim.
“Kami semula hanya meyakini kalau panas badan anak saya itu akibat pergantian musim,” ungkap Muksin, salah satu keluarga penderita DB di RSUD dr Soegiri kepada wartawan, Senin (11/1).
Kondisi peningkatan pasien DBD ini, lanjut Sumarlin disinyalir akibat perubahan musim, dari musim kemarau ke musim hujan. Bahkan, diprediksi, pada bulan Januari ini banyak pasien dengan penyakit DBD. “Ini kan mulai pergantian musim,” terang dia.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Sumarlin menyebutkan lingkungan yang tak bersih dan banyaknya genangan di awal musim penghujan menjadi salah satu faktor penyebab mulai merebaknya pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD). “Kebersihan lingkungan, salah satu faktornya,” tandasnya. (lmg1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News