MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pedagang nampaknya kurang meminati pasar baru yang dibangun di Mejayan yang terletak di sebelah utara Kota Caruban Kabupaten Madiun. Buktinya, banyak bedak yang tidak ditempati oleh pemiliknya. Realitas tersebut diakui Plt Kepala Pasar, Raswiyanto saat dikonfirmasi bangsaonline.com, kemarin.
"Di dalam pasar, mamang banyak lapak yang sudah dimiliki para pedagang. Tetapi kenyataannya tidak pernah ditempati, alasannya mereka mempunyai 2 lapak dan di sini sebagai cadangan, juga pembelinya memang kurang," ujarnya.
Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh
Pasar yang dibangun karena adanya relokasi pasar lama Caruban pasca kebakaran yang sebelumnya terletak di jantung kota Caruban ternyata banyak kekurangan.
Di antaranya, pasar yang dibangun di atas lahan sekitar 1 hektar tersebut terletak di pinggiran kota Caruban yang jauh dari pemukiman penduduk meskipun di pinggir Jalan Raya Caruban-Ngawi.
Sebenarnya, di sekitar areal pasar telah dibangun deretan rumah toko (Ruko). Tetapi, sebagian besar kosong karena tidak ditempati meskipun dari sisi lokasi pengembangan kota kabupaten cukup strategis dibandingkan dengan pasar sayur yang berada di desa Bangunsari yang terletak di tengah kota Caruban, sangat ramai dan padat pedagangnya.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
Salah satu pemilik lapak di dalam Pasar Baru Mejayan, Suparmi (43) memang mengatakan bahwa pembeli pada hari hari biasa memang sepi. "Padahal Pasar Baru Mejayan yang sebenarnya adalah Pasar Induk ternyata memang beberapa sarana pendukung kurang diperhatikan. Misalnya jalan masuk akses menuju lokasi pasar yang rusak," keluhnya. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News