SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Merespon maraknya aksi terorisme dan ajaran sesat di sejumlah wilayah, puluhan aktivis Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Sumenep melakukan aksi damai di sebelah barat Taman Adipura yang berhadapan dengan masjid Jamik setempat, Kamis (21/1). Dalam aksi itu, mereka mengecam aksi terorisme yang mengatasnamakan agama dan penyebaran aliran sesat yang dinilai telah merongrong kesatuan NKRI.
Selain mengenakan atribut Ansor dan Banser, para demosntan membawa sepanduk bertuliskan “Sumenep Waspada Terorisme, Radikalisme Agama dan Aliran Sesat”. Mereka juga terlihat membagi-bagikan stiker dan tulisan bernada ajakan mewaspadai terorisme, radikalisme agama dan aliran sesat kepada pengguna jalan yang melintas
Baca Juga: Susbalan Ansor Jatim Dibuka, Safril Ingatkan Jangan Sampai Ada Pengkhianat
Dalam orasinya, Ketua PC GP Ansor Sumenep, Muhri Zein, memaparkan bahwa aksi teror, radikalisme dan aliran sesat telah meresahkan masyarakat. Sebab itu, menjadi kewajiban bersama untuk menangkal tiga hal yang dianggap telah menyimpang itu.
“Kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga keuntuhan NKRI. Mari waspadai gerakan terorisme, radikalisme agama dan aliran sesat yang akhir-akhir kian marak terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Muhri melanjutkan, di Kabupaten Sumenep sudah mulai terindikasi aliran sesat di sejumlah kecamatan. Hal itu tentu saja sangat meresahkan berbagai pihak, terutama pemuka agama. Meski demikian, dia mengajak warga tidak berupaya mengahakimi sendiri oknum penyebar aliran sesat itu.
Baca Juga: Halal Bihalal Ansor Pandaan, Gus Afi Ingatkan soal Satu Barisan dan Komando
“Segala bentuk tindakan apa pun, mari pasrahkan kepada yang bertugas. Kita hidup di negara hukum.”
Selain itu, Muhri menambahkan, keberadaan kelompok yang ingin memecah belah NKRI wajib diwaspadai, seperti kelompok yang menginginkan tegaknya khilafah di Indonesia. Sebab menurutnya, upaya itu sudah melanggar UU 45 dan dinilai telah berupaya merongrong kesatuan NKRI dari dalam. Padahal asas Pancasila merupakan final bagi warga Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan RI.
“Mari jaga keislaman kita. Mari jaga persatuan kita. Mari juga jaga Pancasila. Biar upaya apa pun untuk memecah belah Indonesia dari dalam berakhir sia-sia,” tandas mantan aktivis PMII Jawa Timur itu.
Baca Juga: FJN Minta Kader NU Lebih Banyak Berkarir di Jalur Birokrasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News