SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengelolaan limbah bahan berbahaya beracun (B3) dianggap peluang yang bisa dikelola perusahaan plat merah milik Pemprov Jawa Timur. Untuk itu, Komisi C yang membidangi keuangan ini, mendorong PT Panca Wira Usaha (PWU) berani mengambil peluang penggelolaan limbah B3 yang dihasilkan industri di Jawa Timur.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim, Renville Antonio mengatakan, peluang usaha ini, bisa dikembangkan di Jawa Timur. Sebab, selama ini, penggelolan limbah B3 masih dilakukan di Jawa Barat. Saat ini waktunya, Jawa Timur yang memiliki banyak pabrik dengan menghasilkan sampah berbahaya cukup banyak untuk membuat pabrik penggelolan limbah B3 sendiri.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
“Saya kira PWU dengan aset tanah dimana-mana. Bisa mengembangkan usaha penggelolaan limbah B3 ini. Untuk itu, kita meminta BUMD untuk mengkaji secara serius,” terang Renville seperti dikutip dari HARIAN BANGSA Jumat (22/1).
Politisi Partai Demokrat (PD) ini menambahkan, kebutuhan dalam penggelolaan limbah yang cukup besar, menjadi peluang bisnis baru di Jawa Timur. Namun dengan catatan tak boleh keluar dari misi sosial dan ekonomi yang diemban PWU sebagai BUMD milik Pemprov Jatim.
“Syaratnya harus mengawal kepentingan sosial dan kepentingan bisnis,” tutur dia.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
Rencana pembangunan pengelolaan limbah B3 mulai melirik wilayah Dawar Blandong-Mojokerto, setelah Pemprov Jatim gagal mempersiapkan lahan di wilayah Gresik beberapa tahun lalu. Namun, kekuatan anggaran Rp 50 miliar yang dipersiapkan, muncul kabar uang rakyat dari APBD Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 nantinya hanya dicairkan Rp 30 miliar.
Berdasarkan data tahun 2014, penghasil limbah B3 terbesar di Jatim adalah Kabupaten Gresik dengan beban 12,9 juta ton per tahun atau 1,1 juta ton per bulan. Sedangkan jumlah beban limbah B3 industri di Jatim sebesar 19,4 juta ton per tahun atau 1,6 juta ton per bulan. (mdr/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News