LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Su’udi, seorang guru di SMAN Karangbinangun yang juga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) hingga kini belum ditemukan. Hal itu terungkap dari pengakuan Afan Suhariadi, eks Gafatar yang telah dipulangkan ke rumahnya di Desa Moronyamplung Kecamatan Kembangbahu saat menjawab pertanyaan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lamongan.
Su’udi sendiri tidak termasuk di antara enam orang eks Gafatar asal Lamongan yang telah dipulangkan ke Lamongan Minggu (24/1) malam kemarin. Su'udi dilaporkan telah menjual rumahnya di Gresik dan menghilang bersama istri dan kelima orang anaknya sejak 2 Oktober 2015.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
“Iya, saya tahu beliau, tapi saya tidak tahu apakah beliau sudah pulang ke Lamongan atau belum,” tutur Afan kepada Pj Bupati Lamongan, Ir Wahid Wahyudi, MT dan Kepala Bakesbanpol, Sujito.
Mantan Sekretaris Gafatar Lamongan tersebut menjelaskan bahwa organisasinya telah dibubarkan pada tahun 2015, dengan anggota aktif di Kabupaten Lamongan sekitar 20 orang. Afan mengatakan bahwa dirinya baru tiga hari berada di Kalimantan Barat, hingga kemudian ada kejadian pembakaran pemukiman eks anggota Gafatar.
Afan sendiri mengaku tertarik bergabung dengan Gafatar karena menurutnya organisasi tersebut bergerak di bidang sosial. “Karena adanya pemberitaan di media soal Gafatar yang membuat kami tidak nyaman, sehingga kami putuskan untuk pindah ke sana (Kalimantan) di tempat yang menurut kami bisa diterima,” ujarnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Eks anggota Gafatar yang pulang ke Lamongan itu kini mendapatkan bantuan sembako dari Pemkab Lamongan sebagai awal mereka menata hidup lagi di Lamongan. Mereka juga menerima bantuan asupan makanan bergizi dari Dinas Kesehatan. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News