GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik berharap pada tahun 2016 ini, proyek BGS (Bendung Gerak Sembayat) di Desa Sidomukti Kecamatan Bungah, bisa dimanfaatkan meski pembangunannya belum rampung 100 persen.
Keberadaan BGS ini diharapkan segera bisa menampung air sungai Bengawan Solo yang saat ini debitnya terus naik akibat curah hujan di hulu yang cukup tinggi. "Progres proyek BGS terus mengalami peningkatan. Saat ini, hampir mendekati finishing (rampung). Kami berharap pada tahun 2016 ini sudah bisa difungsikan," kata Plt Sekkab Gresik, Ir Bambang Isdianto MM, Minggu (31/1).
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Bambang menjelaskan bahwa BGS merupakan proyek pemerintah pusat. Sehingga, pendanaan proyek tersebut didanai oleh pemerintah pusat. Sedangkan Pemkab Gresik kebagian menyediakan lahan. "Kami dan masyarakat Gresik berharap BGS cepat rampung," harapnya.
Bambang juga menjelaskan, BGS nantinya mampu menampung air sebanyak 7 juta meter kubik. Sehingga keberadaan BGS itu dapat mengurangi potensi banjir dari aliran sungai Bengawan Solo. "Proyek BGS merupakan bagian dari masterplan Sungai Bengawan Solo, yang dapat mengurangi banjir di daerah hilir seperti Bojonegoro, Lamongan dan Gresik," jelasnya.
BGS juga akan dimanfaatkan untuk jaringan irigasi khususnya pada musim kemarau. "Di BGS ada waduk kecil yang bisa menjamin kebutuhan air baku untuk masyarakat yang bebas air asin dan juga untuk kebutuhan industri, terutama untuk suplai bahan baku PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)," terangnya.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Ditambahkan Bambang, pembangunan fisik BGS semuanya bersumber dari pemerintah pusat. Anggarannya mencapai Rp 700 miliar. Rinciannya, untuk pembangunan bendungnya senilai Rp 500 miliar, pintu dan mesinnya Rp 140 miliar, dan dan sisanya untuk pengawasan. "Mudah-mudahan BGS segera bisa dinikmati masyarakat," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News