Dua Tahun Mangkrak, Dewan Kota Mojokerto Minta Proyek Labkesda Dilanjut

Dua Tahun Mangkrak, Dewan Kota Mojokerto Minta Proyek Labkesda Dilanjut Gedung Labkesda di samping Puskesmas Balongsari ketika awal dibangun. foto: yudi eko purnomo/ BANGSAONLINE

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dua tahun mangkrak, proyek Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Mojokerto tak ada tanda-tanda dilanjut. Padahal, bangunan dua lantai di Jalan Cokroaminoto itu telah merogoh anggaran daerah tahun 2014 cukup fantastis yakni Rp 2,5 miliar.

Mandegnya pembangunan gedung ini mendapat perhatian dari Komisi II DPRD Kota setempat. "Kami prihatin dengan kondisi ini. Harusnya, pemda segera melanjutkannya tahun ini," sesal Ketua Komisi II, Aris Satriyo Budi, Senin (1/2).

Baca Juga: Pemkab Mojokerto Kebut Pembangunan Jembatan

Politisi PAN ini mengungkapkan, terbengkalainya gedung ini tidak mendatangkan faedah apapun bagi masyarakat. "Pembangunan itu kan diharapkan memindah Laboratorium yang berada di dalam lingkup kantor Dinas Kesehatan. Sehingga, dapat dirasakan masyarakat dan menyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah). Tapi kalau gini, apanya yang mau dirasakan manfaatnya. Malah merugikan," kecamnya.

Karenanya dia merekomendasikan pembangunan gedung ini dilanjut tahun ini. "Harusnya segera dilanjut tahun ini. Sehingga hasilnya bisa segera dinikmati dan bersaing dengan lab-lab swasta yang lain," pungkasnya.

PT Busur Kencana yang menjadi pemenang dalam proyek ini mengaku kesulitan merampungkan proyek ini tepat waktu karena proyek dimulai pada pertengahan tahun.

Baca Juga: DPUPR Mojokerto Garap Rekonstruksi Dua Ruas Jalan

Sementara Wali Kota Masud Yunus langsung tanggap dengan kondisi ini. Diam-diam ia langsung sidak ke lokasi. "Kalau ada rekanan yang pengerjaanya mbleset (tak tepat waktu, red) jelas akan kita blacklist," tegas wali kota saat itu.

Bahkan, Mas'ud menegaskan tak pandang bulu. "Siapapun yang tak mengerjakan tepat waktu harus menerima konsekuensinya," jelasnya.

Pihaknya mengatakan ingin menerapkan transparansi anggaran dan efesiensi anggaran. Sehingga anggaran tepat dan uang rakyat tak terpakai sia-sia. "Kita tak ingin berhadapan dengan rekanan nakal, ini uang rakyat. Karna diblacklist sebenarnya kita yang rugi. Kita harus nunggu tahun anggaran baru," jelasnya. (yep/rev)

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dinas Pendidikan Mojokerto Rehab Ruang Kelas SDN Jeruk Seger

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO