BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Permukaan air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro merambat naik lagi, kemarin. Naiknya permukaan sungai terpanjang di Pulau Jawa ini dipicu adanya kiriman air bah dari daerah hulu sungai.
Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom mengatakan, tinggi muka air Bengawan Solo kini sudah pada posisi siaga 1.
Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
Ia menyebutkan, tinggi muka air di papan duga Karangnongko (wilayah barat Bojonegoro) pada pukul 06.00 WIB berada di kisaran 27.23 peilschaal di atas permukaan air laut. Kemudian, pukul 09.00 WIB berada di kisaran 27.65 peilschaal, pukul 12.00 WIB berada di kisaran 27.86 peilschaal, dan pukul 15.00 WIB berada di kisaran 27.96 peilschaal.
Sedangkan, tinggi muka air di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) Kota Bojonegoro pada pukul 06.00 WIB berada di kisaran 13.00 peilschaal di atas permukaan air laut. Kemudian, pukul 09.00 WIB berada di kisaran 13.25 peilschaal, pukul 12.00 WIB berada di kisaran 13.51 peilschaal, dan pukul 15.00 WIB berada di kisaran 13.65 peilschaal. Status Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro dinyatakan siaga hijau (siaga satu) dan mendekati siaga kuning (siaga dua).
“Permukaan Sungai Bengawan Solo kecenderungannya naik lagi karena ada kiriman air dari daerah hulu,” ujarnya, Jumat (12/2).
Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
Sementara itu, di wilayah hulu yakni di daerah Ngawi saat ini dikabarkan ketinggian air Bengawan Solo pada posisi siaga merah. Laporan dari BPBD Ngawi dan Madiun menyebutkan bahwa sistem peringatan dini (early warning system) banjir Bengawan Solo telah menyala. Tanda itu menunjukkan bahwa Bengawan Solo mengalami kenaikan signifikan dan cepat.
"Masyarakat Bojonegoro harus waspada terhadap banjir susulan (gelombang kedua,red)," pesannya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News