TUBAN, BANGSAONLINE.com - Jalan antar kabupaten dari Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban menuju arah Bojonegoro tepatnya di Desa Banyuurip masih rawan longsor. Bahkan baru-baru ini, kembali terjadi longsor di lima titik jalan tersebut.
Tembok penahan tebing tampak ambrol akibat longsoran tanah tersebut. Longsor terjadi usai hujan deras mengguyur sekitar 5 jam lebih. Beruntung, pihak muspika Kecamatan Senori segera melakukan pembersihan pasca terjadinya longsor. Kendati demikian, warga tetap mewaspadai tebing tersebut, karena takut terjadi longsor susulan mengingat saat ini puncaknya musim penghujan.
Baca Juga: Hari Kesiapsiagaan Bencana, Ratusan Siswa SD di Tuban Dapat Edukasi Darurat Bencana
Seperti yang diutarakan Widi Lusiana (28), pengguna jalan warga Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Tuban, Rabu, (17/2). Menurutnya, banyak masyarakat yang takut saat melintasi jalur itu, terlebih saat hujan turun deras.
“Bagi warga yang sering lewat jalan ini tidak masalah karena sudah tahu kalau jalannya rawan longsor. Akan tetapi, bagi yang jarang lewat sini kan butuh tanda peringatan di sekitar lokasi longsor. Agar pengguna jalan tahu,” kritiknya.
Terpisah, Camat Senori, Eko Julianto mengakui, daerah tersebut memang rawan longsor karena kontur tanahnya dataran tinggi dan bertebing. Selain itu, juga tembok tebing yang tidak kuat menahan longsor. Sehingga, dari longsor itu meluber ke bahu jalan.
Baca Juga: PLN Nusantara Power Beri Edukasi Penanganan Gempa Bumi untuk Siswa di Tuban
Namun, Eko mengatakan bahwa 2016 ini akan dilakukan pembangunan proyek Tembok Penahan Tebing (TPT). "Termasuk perbaikan jalan mulai Kecamatan Senori hingga menuju Desa Banyuurip. Untuk perbaikan itu pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 milyar," katanya.
“Kalau untuk tanda peringatan secepatnya akan kami koordinasikan dengan UPTD PU Kecamatan Senori, agar segara dipasang tanda peringatan,” imbuhnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News