kondisi saat ini. foto: repro mirror.co.uk
LONDON, BANGSAONLINE.com - Page One Edward kehilangan kedua lengan dan kakinya karena penyakit meningitis, ketika ia masih 7 tahun. Dia kini telah menerima surat dari Departemen Pekerjaan dan Pensiun (DWP) untuk membahas prospek pekerjaannya meskipun cacat.
Padahal, seharusnya Edward mendapatkan santunan tetap, karena kondisi fisiknya.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Anggotanya keluarganya mengatakan, Edward membutuhkan bantuan di semua sendiri. Tentu saja pihak keluarga terkejut ketika ada panggilan akan ada pekerjaan untuk Edward.
"Tak mungkin Edward tiba-tiba tumbuh kaki baru. Mereka tahu betul, sejauh mana cacat Edward. Kami menganggap Edward diperlakukan luar biasa, mengingat dia tak punya tangan dan kaki,” kata satu anggota keluarganya.
Surat dikirim ke Edward oleh DWP, dan meminta untuk menghadiri pertemuan untuk menilai Dana Independent Living.
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Clare, ibunya, yang juga sekretaris medis, mengatakan, Edward seharusnya mendapatkan santunan. Namun, sampai sekarang belum menerima santunan. "Saya diminta untuk mengajak Edward untuk pembuktian,” kata dia.
Sementara pihak DWP mengatakan, bantuan Edward telah diberikan.
Steve, ayahnya, bekerja di ritel, mengatakan: "Jika mereka membuat kesalahan dengan kasus anak saya, berapa banyak kesalahan lain yang mereka buat?"
Baca Juga: Viral, Surat Suara di Taiwan Sudah Dicoblos Paslon Nomor Urut 3, KPU: Hoaks
Dia dirawat di rumah sakit ketika bercak ungu muncul di kulitnya. Dokter mendiagnosis meningitis meningokokus dengan septikemia, dan tak akan teselamatkan, kecuali diamputasi.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
