9 Maret, Gerhana Matahari Total Bisa Dilihat di Seluruh Indonesia, Ada Prangko Edisi Khusus

9 Maret, Gerhana Matahari Total Bisa Dilihat di Seluruh Indonesia, Ada Prangko Edisi Khusus Pegawai menunjukkan perangko edisi Gerhana Matahari Total di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta, Selasa (23/2). foto: merdeka.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Wisatawan dan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dipastikan bisa melihat fenomena matahari pada 9 Maret mendatang.

"Seluruh wilayah bisa menikmati matahari. Yang berbeda hanya berbeda persentase kegelapan saat bulan menutupi matahari," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), Thomas Djalaluddin.

Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok

Ia memberi contoh di Jakarta, wisatawan dapat melihat kegelapan matahari sampai 88 persen. Thomas menuturkan untuk 12 provinsi di Indonesia yang dilewati matahari total hanya akan mendapatkan kesempatan untuk melihat korona.

"Jadi yang membedakan hanyalah korona matahari di 12 provinsi jalur matahari total," lanjutnya.

Selain 12 provinsi yang disebutkan Thomas, persentase matahari yang bisa disaksikan mulai dari 77,6 hingga 98,2 persen. Ia juga mengatakan wisatawan di wilayah Papua dapat melihat proses-proses matahari total. 

Baca Juga: Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah

"Jadi kalau yang berada di wilayah utara jalur , bagian gelapnya di sebelah kanan matahari. Kalau di utara jalur , bagian gelapnya di kiri matahari," ungkapnya.

Gerhana Matahari Total 2016 akan melintasi 12 provinsi di Indonesia, seperti Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Sementara Kepala Biro Humas BMKG, Wahju Adji, menjelaskan, Beberapa wilayah dijadikan lokasi pengamatan mengenai Gerhana Matahari Total. Di antaranya seperti di Bengkulu, Palu dan Ternate. Sedangkan untuk pengamatan gravitasi akan dilaksanakan di Palu. Kota Palu merupakan kota yang paling terdampak dari Gerhana.

Baca Juga: Aura Kekuasaan Jokowi Meredup, Ini Dua Indikatornya

“Kejadian ini sangat istimewa karena wilayah daratan yang dilalui matahari total hanya Indonesia,” kata Wahju, Selasa (23/2).

Dijelaskan, pada umumnya GMT akan terjadi pagi hari bersamaan dengan perayaan hari raya Nyepi. Di wilayah Indonesia barat, mulai pukul 06.20 WIB. Di wilayah Palembang dan mencapai puncaknya pukul 07.21. Wilayah Tanjung Pandan mulai pukul 06.21 dan mencapai puncaknya 07.23 WIB.

Sedangkan wilayah Palangkaraya mulai pukul 06.23 dan mencapai puncaknya 07.30 WIB dan di wilayah Balikpapan mulai pukul 07.25 dan mencapai puncaknya 08.34. Sementara di wilayah Bengkulu (Muko-Muko), akan mencapai puncaknya pukul 07.19 WIB.

Baca Juga: Tanda-Tanda Kiamat: Cuek, Tak Punya Malu, Orang Tak Pantas Ditokohkan tapi Ditokohkan

Sementara untuk wilayah Tengah, yaitu Palu mulai pukul 07.27 WITA dan mencapai puncaknya pukul 08.38 WITA. Hal ini berbeda dengan bagian Indonesia Timur, yaitu Ternate, mulai pukul 08.36 WIT dan mencapai puncaknya 09.52 WIT.

Dijelaskan Wahju, peristiwa itu sendiri terjadi setiap 350 tahun sekali dan akan menjadikan daya tarik tersendiri karena GMT akan menjadi peristiwa yang sangat langka. BMKG sendiri sangat menyarankan bagi masyarakat untuk melihat kejadian langka tersebut dengan cara yang aman.

Di sisi lain, PT Pos Indonesia segera meluncurkan prangko edisi khusus Gerhana Matahari Total 2016, kemarin (23/2). Jumlah prangko ini terbatas. Pemerintah merencanakan prangko khusus sejak tahun lalu.

Baca Juga: Selain Lagu Nasional, Inilah 10 Track yang Cocok Meriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI

Manajer Filateli PT Pos Indonesia, Tata Sukiarta menerangkan, desain prangko tersebut dibuat oleh tim dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sudah mendapat persetujuan Menkominfo Rudiantara.

Ada dua desain yang ditunjukkan oleh Tata. Pertama, gambar matahari dengan nuansa gelap ditambah bakcground khas Indonesia. Dalam desain tersebut, ada juga ilustrasi legenda Batara Kala yang sedang memakan matahari. Desain kedua, nuansanya hampir sama, namun ditambahkan dengan gambar-gambar khas Indonesia lainnya, seperti pegunungan dan pesawahan. Gambar matahari total tetap jadi ciri khas utama.

PT Pos juga menyediakan kartu pos khusus . Jumlah prangko dan kartu pos ini sangat terbatas dan akan disebar mulai tanggal 23 Februari mendatang. “Terakhir kali kami membuat kartu pos pada tahun 1983 lalu. Jadi ini sangat menarik dan layak dikoleksi,” ucap Tata. (kcm/mer/lan)

Baca Juga: Kiai Asep Ungkapkan Makna Sholat Gerhana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO