RSUD Bojonegoro Overload, Belasan Pasien Dirawat di Ruang Lobi dan Lorong

RSUD Bojonegoro Overload, Belasan Pasien Dirawat di Ruang Lobi dan Lorong TAK KEBAGIAN KAMAR: Tampak beberapa pasien dirawat di lorong dekat pintu masuk IGD. foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Belasan pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Sosodoro Djatiekoesomo Bojonegoro terpaksa dirawat di ruang lobi dan lorong-lorong tempat pejalan kaki. Itu setelah ratusan kamar RSUD tersebut sudah penuh oleh para pasien.

Kondisi rumah sakit overload itu sudah kerap terjadi. Tercatat sejak setengah tahun ini, RS itu sering mengalami overload. Selain itu, sejak sebulan terakhir ini lonjakan pasien juga meningkat. Sehingga pemandangan kurang sedap setiap hari tersaji di RS berplat merah itu. Di ruang lobi Instalasi Gawat Darurat (IGD) misalnya, terdapat belasan pasien yang belum mendapat ruang rawat inap.

Baca Juga: Taruhan Ketua DPRD Bojonegoro terkait RSUD Veteran, Mitroatin: Sudah tak Berlaku Lagi

Akhirnya, mereka harus menjalani pengobatan di ruang lobi itu sampai menunggu ada ruang inap kosong selanjutnya. Bahkan, sejak awal masuk hingga sembuh selama seminggu lebih pasien terpaksa dirawat di ruang lobi dan lorong RSUD.

Seorang pasien penderita sakit sakit jantung, Endah (46), asal Desa/Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro mengaku, sejak tanggal 19 Februari dirinya dirawat di IGD karena belum mendapat ruang rawat inap.

"Sebenarnya tidak nyaman dengan keadaan seperti ini, tetapi kami sangat membutuhkan kesembuhan, jadi ya tetap berobat di sini," ujarnya, Rabu (23/2/16).

Baca Juga: Ternyata, RSUD Tipe B di Jalan Veteran Bojonegoro Masing Bodong

Dalam keadaan seperti itu, ia juga pasien lainnya mengaku khawatir jika sakitnya akan bertambah memburuk. Sehingga, dia berharap keadaan seperti itu dapat segera diatasi dan para pasien memperoleh pelayanan yang layak.

"Tentu saja merasa terganggu. Ini kan bukan ruang rawat inap, tapi ruang lobi. Setiap hari banyak yang lewat lalu-lalang di sini," keluhnya.

Terpisah, Humas RSUD Sosodoro Djatiekoesumo Bojonegoro Thomas Djaja mengakui overloadnya pasien rawat inap tersebut. Ia mengatakan bahwa itu sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Adapun setiap harinya ada 8 hingga 10 pasien yang tidak mendapat tempat rawat inap. Rata-rata mereka harus berada di ruang darurat selama 2-4 hari.

Baca Juga: PMII Bojonegoro Demo Tuntut Pemkab segera Fungsikan RS Veteran

"Dilihat dari jenis penyakitnya paling banyak berasal dari korban kecelakaan. Penyakit-penyakit ringan, ada pula yang sakit jantung. Tapi jumlahnya juga tidak banyak," terangnya.

Dia menambahkan, kapasitas rawat inap RSUD Sosodoro Djatikoesumo saat ini ada 293 tempat tidur (bed) perawatan. Bed perawatan terbagi dalam beberapa kelas. Di antaranya VIP Wijakusuma (9 bed), VIP Matahari (25 bed), ICU Matahari (5 bed), Asoka (40 bed), Anyelir (53 bed), Nusa Indah (38 bed), dan Flamboyan (34 bed). Selanjutnya ruang Sakura (17 bed), Tulip ICU anak-anak (14 bed), Tulip biasa (13 bed), Melati(17 bed), Mawar (11 bed), Wijayakusuma (9 bed), dan ruang HCU (6 bed).

Meski ada ratusan kamar inap, namun ada banyak juga para pasien yang terpaksa dirawat di luar ruang. Itu karena banyaknya pasien yang ingin berobat di RS tersebut. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sudah mencarikan solusi, yakni akan memfungsikan RSUD type B di Jalan Veteran yang mangkrak bertahun-tahun itu.

Baca Juga: PMII Desak Pemkab Bojonegoro segera Fungsikan RS Veteran

"Pemindahan RSUD Sosodoro ke RSUD type B Veteran rencananya bulan Juli mendatang, saat ini sebagian barang sudah mulai dipindah, juga menyiapkan alat kesehatan yang belum kita miliki," papar Thomas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO