JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) langsung mengeluarkan pernyataan usai Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI dilaporkan bakal dicabut. Hal itu muncul setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar di Istana Negara, Rabu (24/2).
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menpora, Imam Nahrawi. Pencabutan harus dilakukan agar PSSI aktif lagi begitu juga sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Sidang Restitusi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Rp17,5 M dan Tagih Janji Presiden
Kemenpora tak menampik bahwa pertemuan tersebut juga membahas soal pembekuan PSSI. Presiden Jokowi juga dijelaskan mengarahkan Menpora agar mengkaji kemungkinan rencana pencabutan PSSI.
Berikut pernyataan Kemenpora:
Menpora bersama Wapres dan Ketua Komite Ad Hoc Agum Gumelar baru saja selesai mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Hasilnya sebagai berikut:
Baca Juga: Stadion Pogar Bangil Semrawut, Ketua Askab PSSI Kabupaten Pasuruan Pindah Lokasi Piala Soeratin 2024
1. Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
2. Baik Wapres, Menpora maupun Agum Gumelar telah menjelaskan standing point masing-masing tentang tujuan reformasi dan kelanjutan survival PSSI bagi kepentingan berbagai event internasional.
3. Setelah tidak terlalu lama saling berdiskusi (jam 17.00 sd 17.40), Presiden memberi arahan pada Menpora untuk dalam satu dua hari ini mengkaji bagi kemunhgkinan rencana pencabutan pembekuan terhadap PSSI.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
4. Menpora langsung menyanggupi arahan Presiden untuk langsung mengkaji rencana pencabutan pembekuan ini dan sesegera mungkin akan melaporkan pada Presiden.
5. Dalam standing point Menpora, akan dikaji dalam berbagai aspek dan juga tetap mengedepankan esensi reformasi/pembenahan tata kelola sepakbola nasional.
6. Seandainya pilihan pencabutan pembekuan tersebut diambil, pemerintah tetap akan menyertakan sejumlah persyaratan.
Baca Juga: Stadion Soepriadi Resmi Jadi Kandang Arema FC, PSSI: Apapun yang Terjadi Tanggung Jawab Panitia
7. Termasuk persyaratan KLB yang tadi juga sudah disepakati oleh Agum Gumelar. Agum minta 1 tahun, tetapi Menpora dalam rencana kajiannnya akan minta 6 bulan (lebih cepat).
8. Ini bukan masalah kalah atau menang, tetapi bagi kepentingan sepak bola yang lebih baik, khususnya jelang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Tak ayal, kabar tersebut mendapat respon positif dari Ketua PSSI, La Nyala Mattaliti. Melalui broadcast messenger, La Nyalla tampak bahagia. Berikut isi broadcast messenger-nya:
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Bangga kepada Timnas yang Juarai Piala ASEAN U-19 Boys’ Championship 2024
"ASSALAMU ALAIKUM WRWB
MASYA ALLAH LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYUL ADHIEM
ALHAMDULILLAHIRROBBILALAMIINN SK PEMBEKUAN 01307 TELAH DICABUT OLEH BPK PRESIDEN JOKOWI.
Baca Juga: Asprov PSSI Jatim Gelar Grassroots Football Festival
SAYA ATAS NAMA KELUARGA BESAR MASYARAKAT BOLA INDONESIA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH SE BESAR2NYA ATAS BANTUAN BPK PRESIDEN JOKOWI ATAS PENCABUTAN SK PEMBEKUAAN PSSI.
KAMI MOHON DUKUNGAN DAN BIMBINGAN BPK PRESIDEN JOKOWI AGAR SEPAK BOLA INDONESIA DAPAT MAJU SESUAI HARAPAN BANGSA INDONESIA.
WASSALAM
Baca Juga: Pembukaan ASEAN University Games 2024, Pj Adhy: Kehormatan Bagi Jatim Jadi Tuan Rumah
LA NYALLA MAHMUD MATTALITTI"
Selain itu, La Nyalla juga berharap kepada Presiden, Joko Widodo agar bisa mendukung dan membimbing para Pesepak Bola Indonesia untuk maju sesuai yang diingkan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News