JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) langsung mengeluarkan pernyataan usai Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI dilaporkan bakal dicabut. Hal itu muncul setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar di Istana Negara, Rabu (24/2).
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menpora, Imam Nahrawi. Pencabutan harus dilakukan agar PSSI aktif lagi begitu juga sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Sumringah, Persikoba Kalahkan Arema Indonesia 1-0 di Liga 4
Kemenpora tak menampik bahwa pertemuan tersebut juga membahas soal pembekuan PSSI. Presiden Jokowi juga dijelaskan mengarahkan Menpora agar mengkaji kemungkinan rencana pencabutan PSSI.
Berikut pernyataan Kemenpora:
Menpora bersama Wapres dan Ketua Komite Ad Hoc Agum Gumelar baru saja selesai mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Hasilnya sebagai berikut:
Baca Juga: Gerald Vanenburg: Era Baru Sepak Bola Indonesia di Bawah Sentuhan Pelatih Belanda
1. Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
2. Baik Wapres, Menpora maupun Agum Gumelar telah menjelaskan standing point masing-masing tentang tujuan reformasi dan kelanjutan survival PSSI bagi kepentingan berbagai event internasional.
3. Setelah tidak terlalu lama saling berdiskusi (jam 17.00 sd 17.40), Presiden memberi arahan pada Menpora untuk dalam satu dua hari ini mengkaji bagi kemunhgkinan rencana pencabutan pembekuan terhadap PSSI.
Baca Juga: Sempurnakan Strategi Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI Siap Umumkan Direktur Teknik Februari Besok
4. Menpora langsung menyanggupi arahan Presiden untuk langsung mengkaji rencana pencabutan pembekuan ini dan sesegera mungkin akan melaporkan pada Presiden.
5. Dalam standing point Menpora, akan dikaji dalam berbagai aspek dan juga tetap mengedepankan esensi reformasi/pembenahan tata kelola sepakbola nasional.
6. Seandainya pilihan pencabutan pembekuan tersebut diambil, pemerintah tetap akan menyertakan sejumlah persyaratan.
Baca Juga: Anak Shin Tae-yong Marah Ayahnya Dipecat PSSI, Shin Jae-won: Begini Cara Kalian Memperlakukan...
7. Termasuk persyaratan KLB yang tadi juga sudah disepakati oleh Agum Gumelar. Agum minta 1 tahun, tetapi Menpora dalam rencana kajiannnya akan minta 6 bulan (lebih cepat).
8. Ini bukan masalah kalah atau menang, tetapi bagi kepentingan sepak bola yang lebih baik, khususnya jelang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Tak ayal, kabar tersebut mendapat respon positif dari Ketua PSSI, La Nyala Mattaliti. Melalui broadcast messenger, La Nyalla tampak bahagia. Berikut isi broadcast messenger-nya:
Baca Juga: Bukan Xavi atau Louis Van Gaal Pengganti Shin Tae-yong, Sosok ini yang Bakal Tangani Timnas
"ASSALAMU ALAIKUM WRWB
MASYA ALLAH LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYUL ADHIEM
ALHAMDULILLAHIRROBBILALAMIINN SK PEMBEKUAN 01307 TELAH DICABUT OLEH BPK PRESIDEN JOKOWI.
Baca Juga: Ini Alasan PSSI Pecat Shin Tae-yong
SAYA ATAS NAMA KELUARGA BESAR MASYARAKAT BOLA INDONESIA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH SE BESAR2NYA ATAS BANTUAN BPK PRESIDEN JOKOWI ATAS PENCABUTAN SK PEMBEKUAAN PSSI.
KAMI MOHON DUKUNGAN DAN BIMBINGAN BPK PRESIDEN JOKOWI AGAR SEPAK BOLA INDONESIA DAPAT MAJU SESUAI HARAPAN BANGSA INDONESIA.
WASSALAM
Baca Juga: Sidang Restitusi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Rp17,5 M dan Tagih Janji Presiden
LA NYALLA MAHMUD MATTALITTI"
Selain itu, La Nyalla juga berharap kepada Presiden, Joko Widodo agar bisa mendukung dan membimbing para Pesepak Bola Indonesia untuk maju sesuai yang diingkan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News