JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung meminta masyarakat tidak berpolemik ihwal pencabutan sanksi terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Ia mengatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendapatkan amanat dari Presiden Joko Widodo untuk mengkaji lagi sebelum mengambil keputusan.
"Kita lihat saja sampai besok, apakah Menpora akan mengeluarkan surat itu," ucap Pramono di kantor Sekretaris Kabinet, Jumat (26/2).
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Menurut Pramono, bila Menteri Imam mencabut sanksi terhadap PSSI, artinya kajian sudah lengkap. Namun, bila menundanya, Imam mengikuti arahan Presiden Joko Widodo. "Jadi jangan dipolemikkan atau ada anggapan bahwa ada yang tidak menyampaikan secara proporsional," tutur Pramono.
Rabu lalu, setelah bertemu dengan Ketua Tim Ad-Hoc PSSI Agum Gumelar di Istana Merdeka, Imam mengatakan pemerintah tidak ingin sanksi terhadap PSSI berlanjut. Ia berujar, dalam satu-dua hari ke depan, pemerintah akan mengambil sikap ihwal sanksi tersebut. Bila nantinya dicabut, kata Imam, pemerintah menginginkan adanya sejumlah prasyarat.
Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot Dewa Broto, menjelaskan, keputusan pencabutan sanksi terhadap PSSI akan berdasarkan pada proposal kajian yang dibuat Kementerian dan Tim Ad-hoc PSSI. Menurut Gatot, setiap proposal yang diberikan mempunyai pandangan berbeda. "Dalam waktu dekat, akan diumumkan apa hasil pandangan Presiden," katanya.
Baca Juga: Stadion Soepriadi Resmi Jadi Kandang Arema FC, PSSI: Apapun yang Terjadi Tanggung Jawab Panitia
Salah satu poin yang ada di proposal Kementerian dan proposal Tim Ad-Hoc PSSI adalah masalah Kongres Luas Biasa PSSI. Gatot menuturkan tiap proposal mempunyai pandangan yang berbeda ihwal kongres tersebut. Namun tentang kapan sanksi akan dicabut, Gatot menilai belum akan dilakukan dalam waktu dekat. "Dalam dua hari ini, belum ada perintah pencabutan sanksi," ucap Gatot.
Sementara kemarin Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan putusan mengenai pembekuan PSSI tidak tergantung oleh Kongres FIFA. Menurut dia, kongres FIFA yang digelar hari ini (26/2) sama sekali tidak membahas soal pemberian sanksi kepada beberapa negara anggotanya.
"Kongres FIFA tanggal 26 esok (hari ini) tidak dibahas tentang Indonesia. Kongres itu mengenai pemilihan Presiden FIFA jadi tidak ada kaitan. Mei baru akan ada kongres yang membicarakan sanksi terhadap negara-negara, baik Indonesia dan negara lain," kata Imam.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Bangga kepada Timnas yang Juarai Piala ASEAN U-19 Boys’ Championship 2024
Imam mengatakan karena dalam kongres FIFA esok masalah Indonesia tidak dibahas maka tenggat mengenai kajian soal pembekuan PSSI tidak harus disampaikan pada Presiden sebelum Kongres FIFA. Tapi, ia menegaskan akan menyerahkan kajian soal pembekuan PSSI pada Presiden dalam satu atau dua hari ini. "Satu atau dua hari ini akan diserahkan," katanya.
Imam menegaskan Presiden tidak pernah menyetujui untuk melakukan pencabutan terhadap pembekuan PSSI. Menurut dia, Presiden memberi perintah untuk melakukan kajian secara komprehensif tentang pencabutan pembekuan atau tidak mencabut pembekuan. "Kira-kira semua aspek terpenuhi atau tidak untuk dilakukan. Kalau dicabut apa prasyaratnya, kalau tidak, apa opsi untuk penyelesaian," katanya.
Mengenai penyelenggaraan Kongres Luar Biasa PSSI, Imam mengatakan hal itu baru bisa dilakukan setelah kajian selesai dan disampaikan Presiden. Menurut dia, terlalu dini membicarakan mengenai KLB sekarang. "Nanti setelah kajian," katanya. Presiden, kata Imam, juga memerintahkan untuk menyiapkan kompetisi atau turnamen dalam tingkat profesional atau amatir.
Baca Juga: Asprov PSSI Jatim Gelar Grassroots Football Festival
Sebelumnya, Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar menyebut ada kabar baik terkait PSSI yang akan diaktifkan kembali, setelah dirinya melakukan audiensi dengan Presiden Jokowi. Agum Gumelar diterima Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Rabu sore, bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (tic/mer/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News