Brigadir Petrus Rencanakan Bakar Diri Bersama: Sebelum Mutilasi Anak, Minta Dibelikan Parang

Brigadir Petrus Rencanakan Bakar Diri Bersama: Sebelum Mutilasi Anak, Minta Dibelikan Parang Windri (tengah), istri Brigadir Petrus. foto: Pontianak Post

PONTIANAK, BANGSAONLINE.com - Brigadir Petrus Bakus melakukan perbuatan sadis. Anggota Sat Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat itu membunuh kemudian me dua anak kandungnya yang masih balita di rumah mereka di Asrama Polres Melawi.

Brigadir Petrus bahkan hendak membunuh istrinya, Windri. Namun aksi itu gagal setelah sang istri mengelabui Brigadir Petrus dengan meminta diambilkan air minum sebelum dibunuh. Windri lalu kabur dari rumah dan minta bantuan warga.

Baca Juga: Identitas Perempuan Korban Mutilasi di Jabon Sidoarjo Belum Terungkap

Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Arief Sulistyanto menjelaskan rencana selanjutnya Brigadir Petrus Bakus usai membunuh dua anak dan istrinya. Brigadir Petrus akan membakar jasad ketiganya bersama dirinya sendiri.

"Petrus sebenarnya berencana membunuh istrinya. Kemudian ia juga akan bunuh diri dengan cara membakar bersama jasad dua anak dan istrinya," ungkap Arief Sulistyanto saat Konpers di Mapolda Kalbar, Senin (29/2) dikutip dari okezone.

Pada saat kejadian Jumat 26 Februari 2016, Brigadir Petrus telah menyiapkan kayu yang ia tumpuk di belakang rumah. "Rencananya kayu-kayu di belakang rumah akan digunakan untuk membakar jasad anak dan istrinya, bersama jasadnya," tutur Kapolda.

Baca Juga: 10 Hari Pasca Ditemukan, Identitas Korban Mutilasi di Jabon Belum Juga Terungkap

Selain itu, Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan, sepekan sebelum pembunuhan dan , Brigadir Petrus meminta seseorang untuk membelikan sebuah parang.

Alasan Brigadir Petrus kala itu untuk menebas rumput di halaman belakang. Brigadi Petrus memang benar menggunakan parang itu untuk menebas rumput. Dan saat itulah, Brigadir Petrus merasa bertemu makhluk aneh.

"Pada saat menebas rumput di belakang rumah itulah menurut Petrus, dia melihat awan hitam yang menyelimuti dirinya dan dalam awan hitam itulah ada puluhan makhluk bertubuh kekar," jelas Kapolda.

Baca Juga: Sesudah Ah Uh Ah Uh, Perawat Cantik Bunuh dan Memasak Tubuh Mas Dokter

Sementara, Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait mengaku prihatin dengan peristiwa pembunuhan dengan cara yang dilakukan oleh Brigadir Petrus terhadap dua anaknya sendiri yang masih kecil.

"Saya sangat prihatin melihat itu, apalagi pelaku merupakan seorang anggota Polri dan ini harus dijadikan ajang momentum evaluasi dalam merekrut (polisi)," kata Arist, Minggu (28/2).

Arist meminta pelaku dijatuhi hukuman setimpal sebagai bentuk keadilan dan pembelajaran ke depannya. Soal kondisi pelaku yang dikabarkan mengidap Skizofrenia, Arist meminta diselidiki secara cermat.

Baca Juga: Bikin Video Tiktok, malah Temukan Mayat Dipotong-potong dalam Koper

"Hukuman pantas ini tindak pidana karena menghilangkan nyawa orang lain. Ini tindak pindak yang luar biasa, kalau memang dia sakit harus jadi pertimbangan hakim, tapi kalau kesadaran sendiri ini harus dihukum berat," sebutnya. (okz/mer/dtc/sta)

Sumber: okezone.com/merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO