KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Khataman kitab Syarah Asmaul Husna yang dihadiri belasan ribu santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah LDII Kelurahan Burengan, Kota Kediri memberikan dampak perekonomian di sekitar pondok. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari perputaran uang di sekitar pondok mencapai Rp 2 miliar.
Pengasuh Ponpes Wali Barokah LDII, Sunarto mengatakan, pemondokan dengan khataman kitab syarah Asma'ul Husna memberikan efek ekonomi. Efek itu terutama di sektor penginapan dan hunian rumah warga yang disewakan untuk para delegasi santri PAC wilayah dari dalam dan luar Pulau Jawa. Bahkan alumni yang pernah belajar di luar negeri seperti di Belanda dan Arab Saudi, Malaysia, Singapura, Jepang hingga Suriname ikut berdatangan.
Baca Juga: Dosen Sosiologi UTM Bedah Buku Potret Perjuangan Ulama Bassra Madura
"Pengeluaran para santri per hari untuk kebutuhan konsumsi mencapai Rp 100 ribu. Jika dikalikan Rp 20 ribu jumlah santri asrama dan yang datang bisa mencapai Rp 2 miliar per hari," jelasnya, Jumat (11/3) pagi.
Selain omzet pedagang di sekitar pesantren meningkat, lanjutnya, sektor usaha di antaranya pendapatan warung makanan dan minuman yang biasanya penghasilan Rp 800 ribu meningkat menjadi Rp 2,5 juta per hari.
"Keuntungan bersih mencapai Rp 200-300 ribu per hari di hari normal. Kalau pas ada kegiatan akbar Ponpes meningkat 40 persen atau mencapai omzet Rp 15 juta dengan keuntungan Rp 6 juta selama perhelatan khataman berlangsung," ujar M Faqih, pedagang pakaian asal Solo.
Baca Juga: Ribuan Santri Ponpes Wali Barokah Kediri Gelar Upacara di Peringatan Hari Santri Nasional 2024
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga menyambut gembira perhelatan syarah Asma' Allah Al-Husna. Menurut Abu Bakar, perhelatan asrama seperti yang dilakukan LDII mengakibatkan multiplier effect yang langsung dirasakan masyarakat. Dengan keberadaan berbagai pondok pesantren, Kota Kediri berpotensi menjadi pusat wisata religi. Dengan demikian, mengalirnya wisatawan atau santri dari berbagai kota mendorong perputaran ekonomi di Kediri.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah LDII Jatim, Amien Adhy menuturkan, khataman itu juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan. Pria yang juga ketua umum PAN itu hadir saat penutupan Pengajian Syarah Asmaul Husna.
Kajian kitab ini sendiri sudah menjadi aktivitas rutinan, sekaligus bertepatan dengan sosialisasi empat pilar hasil kerjasama MPR dengan DPP LDII.
Baca Juga: Terima 3 Cagub di Rakorwil, Ketua DPW LDII Jatim Tegaskan Netral Aktif dalam Pilkada 2024
Selain kunjungan balasan DPP LDII sebelumnya di Jakarta, lanjut Amien, Zulkifli juga menyosialisasikan empat pilar kebangsaan. Yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika serta NKRI.
"Pelaksanaan sosialisasi ini perlu dikukuhkan kembali mencapai musyawarah mufakat. Kedua, pesantren wali barokah ini sudah memilih demokrasi. Artinya semua harus tunduk dan patuh pada pilar demokrasi yang sudah ditetapkan melui kebijakan. Azas demokrasi adalah pilihan partai politik yang harus dihormati dari semua parlemen pemerintahan," kata Zulkifli. (rif/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News