Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Kim Jong-un Perintahkan Uji Senjata Nuklir

Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Kim Jong-un Perintahkan Uji Senjata Nuklir Roket balistik yang diluncurkan oleh Tentara Rakyat Korea di Pyongyang, 11 Maret 2016. Inset, ekspresi pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang tampak puas menyaksikan atraksi tank-tank tempurnya setelah sebelumnya meluncurkan roket balistik. foto: merdeka.com

PYONGYANG, BANGSAONLINE.com - Pemimpin muda Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, telah memerintahkan militernya untuk melakukan uji coba senjata nuklir lanjutan dengan miniatur hulu ledak. Perintah Kim Jong-un itu dirilis kantor berita KCNA, Jumat (11/3) setelah Kim Jong Un menyaksikan peluncuran rudal balistik dan uji coba tank-tank milik militer Korut.

“Selama mengawasi peluncuran rudal balistik kemarin, Kim menekankan pentingnya melakukan tes ledakan nuklir lebih lanjut untuk memperkirakan kekuatan destruktif dari hulu ledak nuklir yang baru diproduksi,” tulis media Pemerintah Korut itu.

Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya

Media rezim Pyongyang pada Rabu lalu telah menerbitkan foto-foto Kim saat mengunjungi para teknisi nuklir. Diktator muda itu berdiri di samping objek yang diklaim sebagai miniatur hulu ledak nuklir.

Selama kunjungan, dia menyatakan bahwa para ilmuwannya telah menguasai proses pemasangan hulu ledak nuklir pada rudal-rudal balistik. Rudal-rudal tersebut menjadi “amunisi” untuk mengancam menyerang Korea Selatan dan daratan Amerika Serikat.

Kamarin (11/3), rezim Pyongyang telah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke Laut Jepang atau Talut Timur. Manuver itu sebagai respons terhadap latihan perang besar-besaran AS dan Korea Selatan di Semenanjung Korea.

Baca Juga: Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara

Ketegangan militer di Semenanjung Korea telah meningkat sejak Korut melakukan uji coba keempat senjata nuklirnya pada 6 Januari 2016 dan dilanjutkan dengan peluncuran roket jarak jauh pada Februari 2016.

Dewan Keamanan PBB menanggapi manuver Korut itu dengan sanksi keras. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, menyuarakan keprihatinan atas ketegangan di Semenanjung Korea. Dia mendesak Korut untuk menghindari "tindakan destabilisasi" lebih jauh, termasuk tindakan peluncuran rudal.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Sekjend PBB mendesak Korut untuk tidak melakukan aksi-aksi yang meningkatkan ketegangan regional serta mematuhi isi resolusi DK PBB.

Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina

Ditambahkannya, PBB terus mengawasi perkembangan regional serta menekankan kembali komitmen Ban untuk mengusahakan perdamaian dan kestabilan di Semenanjung Korea.

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Korut meluncurkan dua misil balistik jarak pendek ke Laut Timur, yang merupakan pelanggaran atas resolusi DK PBB. (okz/cnn/lan)

Sumber: okezone.com/cnn

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO