GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komisi D DPRD Gresik yang membidangi soal pendidikan memberikan atensi khusus terhadap pelaksanaan Unas (Ujian Nasional) untuk siswa SD (Sekolah Dasar), SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) maupun SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas).
Sebab, Unas merupakan salah satu parameter keberhasilan para siswa di tingkat SD selama 6 tahun belajar, tingkat SMP selama 3 tahun dan tingkat SMA selama 3 tahun. "Komisi D yang membidangi pendidikan jelas akan memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan Unas tahun 2016 ini," kata Anggota Komisi D DPRD Gresik, Mustajab.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Menurut dia, Unas merupakan salah satu parameter keberhasilan Dinas Pendidikan (Dispendik) dan sekolah dalam mendidik siswa didik. Sehingga, tingkat kelulusan siswa dalam Unas tahun 2016 ini akan dijadikan patokan Komisi D untuk menakar keberhasilan penyelenggara pendidikan di Kabupaten Gresik. "Makanya, kami akan terus pantau pelaksanaan Unas tahun ini," jelas politisi senior PAN asal Kecamatan Sidayu ini.
Mustajab menyatakan, tingkat kelulusan siswa yang mengikuti Unas di Kabupaten Gresik setiap tahun menunjukkan hasil yang menggembirakan. Meski ada siswa yang dinyatakan tidak lulus karena beberapa faktor, seperti siswa tidak bisa ikut Unas karena sakit, mengundurkan diri dari Unas dan faktor lain.
Namun demikian, Komisi D memberikan apresiasi besar terhadap Pemkab Gresik, khususnya Dispendik selaku penyelenggara Unas. Sebab, banyak siswa yang berhasil mengharumkan nama Gresik dengan mendapatkan nilai baik di tingkat Kabupaten maupun tingkat Jawa Timur.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Karena itu, prestasi yang baik tersebut harus bisa dipertahankan. Bahkan, harus ditingkatkan. Sehingga, keberadaan dunia pendidikan di Kabupaten Gresik akan jadi rujukan, percontohan baik di tingkat Jawa Timur bahkan tingkat nasional. "Pendidikan di Kabupaten Gresik saya yakin bisa menjadi rujukan pendidikan di tingkat nasional kalau prestasi-prestasi pendidikan terus meningkat," terang anggota FPAN DPRD Gresik ini.
Komisi D, kata Mustajab, akan memantau pelaksanaan Unas mulai dari persiapan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) maupun Unas Berbasis Paper (kertas/lembar soal) dan pembentukan tim pengawas Unas. "Persiapan-persiapan seperti itu sangat penting dilakukan untuk memastikan kesiapan Dinas Pendidikan menyelenggarakan Unas," terangnya.
Selain itu, Komisi D juga akan intens lakukan sidak Unas di masing-masing sekolah yang melaksanakan Unas. Ini sangat penting dilakukan untuk memastikan pelaksanaan Unas di masing-masing lembaga penyelenggara tersebut berjalan dengan baik atau tidak. "Komisi D akan melibatkan pihak Dispendik dalam sidak Unas ini," katanya.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
Mustajab menambahkan, Komisi D berharap agar pelaksanaan Unas tahun 2016 berjalan lancar dan aman. Serta, tidak terjadi kejadian yang bisa membawa nama lembaga pendidikan tercoreng seperti terjadinya kebocoran soal seperti yang pernah terjadi di daerah lain. "Kami meminta Dispendik yang bekerjasama dengan pihak kepolisian memberikan penjagaan ketat soal Unas agar tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Sementara Wabup Gresik, Mohammad Qosim melantik 126 panitia dan pengawas Ujian Nasional Kabupaten Gresik tahun 2016, Rabu (16/3).
Mereka disumpah kejujuran oleh Wabup. Selain sumpah, Wabup juga menyiapkan naskah pakta integritas untuk ditandatangani. Prosesi tersebut berlangsung di Aula kantor Dinas Pendidikan Gresik, Jalan Arif Rahman Hakim, Gresik.
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Lantik Wahidatul Husnah sebagai Anggota PAW Periode 2024-2029
Pada kesempatan itu, Wabup berharap agar dalam pelaksanaan Ujian Nasional 2016, panitia dan pengawas lebih mengedepankan kejujuran. “Karena kejujuran 36 lembaga sekolah kita mendapat penghargaan Nasional sebagai sekolah berintegritas," ujar Wabup bangga. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News