TUBAN, BANGSAONLINE.com - Terkait ditemukannya “beras tengik” yang ada di Desa Wanglu Kulon, Kecamatan Senori, Tuban, tim klarifikasi bulog Surabaya langsung turun ke lokasi. Kedatangan tim ini guna mengecek kondisi beras sesungguhnya yang diteima masyarakat.
Hasil pemeriksaan tim di lapangan, bau tengik tersebut berasal dari karung/zak-nya. Tim mengakui pada periode ini bulog masih menyalurkan beras medium dan sisanya sudah premium. Akan tetapi, beras medium dijamin kondisinya masih bagus dan tidak apek atau tengik.
Baca Juga: Bulog Tuban Klaim Stok Beras di Gudang Aman Sampai 6 Bulan ke depan
“Setelah tim kami ke lapangan bersama tim verifikasi dari Surabaya, ternyata bau apek itu dari karungnya. Jadi itu apeknya apek karung, bukan kualitasnya yang jelek,” terang Kepala Sub Drive Bulog Tuban-Bojonegoro, Efdal MS kepada BANGSAONLINE.com, Jum’at (18/3)
Ia menjelaskan bahwa beras medium dibandingkan premium memang beda jauh. Namun, bukan berarti beras medium berkualitas jelek. Efdal meminta masyarakat melaporkan pada bulog terdekat apabila menerima beras kondisinya jelek. "Pasti seketika itu langsug diganti oleh petugas," janjinya.
“Jika masih ditemukan beras jelek, terkadang itu di luar jangkauan kami, karena tidak mungkin kami mengecek satu per satu beras yang berada di gudang. Yang pasti kami mengimbau pada masyarakat, jika menerima beras tidak layak konsumsi silakan minta ganti ke kami, pasti akan kami ganti,” tegasnya
Baca Juga: Bulog Bojonegoro Ingkar Janji, Gabah Petani tak Dibeli
Diberitakan sebelumnya, masyarakat di Desa Wanglu Kulon, Kecamatan Senori, Tuban beberapa waktu lalu menerima raskin bau apek. Sehingga, warga kemudian menjualnya ke tengkulak lantaran tak layak konsumsi. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News