KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sekitar 80 pedagang hingga tukang becak dan tukang ojek yang berada di lokasi Stasiun Kediri terancam digusur, Rabu (23/3) besok. Itu dilakukan menyusul, sebanyak tiga kali PT KAI Daop 7 Madiun sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada paguyuban Bosta (Bocah Stasiun) tertanggal 23 Maret 2016 untuk segera mensterilkan lokasi di wilayah Stasiun Kediri.
Adanya surat pemberitahuan tersebut, paguyuban yang juga termasuk warga Balowerti RT 29 RW 7 Kota Kediri, rencananya akan menggelar salawatan untuk menghadang penertiban yang dilakukan PT KAI.
Baca Juga: Dirut KAI Resmikan Monumen Loko Uap C1140 di Stasiun Kediri, Dalam Rangka HUT PT KAI ke-79
Ketua Paguyuban Bosta Nowo Doso mengatakan, jika PT KAI Daop 7 Madiun tetap melakukan penertiban, maka puluhan anggota paguyuban akan melakukan aksi.
"Kita tetap berusaha menolak agar tidak terjadi penertiban seperti yang dilayangkan PT KAI. Kita akan menghadang dengan cara damai dengan menggelar saalawatan," ungkapnya, Selasa (21/3).
Lebih jauh, ia menjelaskan selama ini pihak paguyuban sudah mengajak audiensi dengan pihak PT KAI Daop 7 Madiun. Audensi tersebut juga dilakukan bersama Pemkot Kediri dan DPRD Kota Kediri. "Beberapa waktu lalu kita sudah beraudiensi di DPRD, namun kelihatannya pihak PT KAI belum ada titik temu," jelasnya.
Baca Juga: Fasilitasi Mobilitas Masyarakat Sekitar Stasiun Kediri, KAI Buka Jalan Baru
Menurutnya, PT KAI Daop 7 Madiun sudah melanggar kesepakatan yang dilakukan audiensi beberapa waktu lalu. "Kemarin harusnya dilakukan audiensi kedua, tetapi kenapa PT KAI justru ingkar dan melayangkan surat ketiga," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Balowerti, Kota Kediri, Najib Katuju mengaku kecewa dengan sikap yang dilakukan PT KAI Daop 7 Madiun. Sebab Pemerintah Kota Kediri juga ikut mempercantik lokasi Stasiun Kediri.
"Bangunan taman dari Prodamas di dekat stasiun itu juga salah satunya untuk mempercantik lokasi tersebut. Bahkan pembangunan aspal juga dari Pemkot Kediri," jelasnya.
Baca Juga: Pintu Perlintasan KA Rusak Akibat Tersangkut Atap Truk, PT KAI Tuntut Ganti Rugi
Sejauh ini ada sekitar 80 anggota paguyuban Bosta yang mengais rejeki di areal kawasan depan Stasiun Kediri. Mayoritas anggota paguyuban mencari nafkah dari menjual dagangannya di depan stasiun, tukang ojek dan tukang becak. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News