NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Hujan angin yang disertai jatuhnya gumpalan es Kamis (31/3) sore merusak rumah warga dan menumbangkan puluhan pohon di Nganjuk. Kencangnya tiupan angin membuat rumah milik Ladi (55), warga Dusun Putuk, Desa Ngudikan, Kecamatan Wilangan, roboh hampir separuh bagian rumahnya.
Bermula dari hujan angin yang disertai turunnya gumpalan es diperkirakan terjadi pukul 14.30 WIB. Melihat situasi yang buruk warga mewaspadai akan terjadi badai, untuk itu warga sudah bersiap-siap untuk menyelamatkan diri. Tidak lama berselang kejadian itu benar terjadi, rumah tua milik Ladi menjadi terjangan angina kencang tersebut, hungga merusak hingga separuh bagian bangunan rumah.
Baca Juga: Pantau Lahan Relokasi, Plt Bupati Nganjuk Minta Korban Longsor Selopuro Bersabar
Beruntung Ladi beserta semua anggota keluarga dapat menyelamatkan diri, hingga tidak menimbulkan korban jiwa. Akibat dari angina kencang tersebut Desa Ngudikan mengalami dampak yang paling parah, karena ratusan atap rumah warga setempat beterbanganm serta dan pohon-pohon yang menjulang tinggi di tepi jalan tumbang.
“Di beberapa desa lain juga terjadi, tetapi yang agak parah di Ngudikan ini, karena ada rumah roboh,” kata Agus Wiyanto, relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nganjuk, beruntung tidak ada korban jiwa dan luka-luka dalam insiden yang berlangsung cepat itu.
Sementara daerah lain yang juga diterjang angin kencang yang berakibat puluhan pohon besar tumbang yaitu Desa Ketawang, Kecamatan Gondang, pohon roboh dengan posisi melintang sehingga menutup akses jalan dari dua arah. Beruntung, saat peristiwa tidak ada warga yang melintas di jalanan setempat.
Baca Juga: Ketua DPRD Nganjuk Desak Pemkab Segera Relokasi Warga Terdampak Longsor Selopuro
“Akar dan batang pohon tidak kuat menahan kuatnya terjangan angin, perkiraan dengan kecepatan 10-15 knot,” lanjut Agus.
Upaya evakuasi dan kerja bakti sore sampai petang kemarin dilakukan bersama- TaganaNganjuk, dan tim SAR gabungan masih berlangsung sampai malam hari. Selain membantu membersihkan puing-puing bangunan yang rusak dan roboh, mereka juga berjaga-jaga jika ada bangunan atau pohon yang masih rawan roboh. “Kerugian masih dihitung, jumlah rumah rusak ringan dan pohon tumbang bisa lebih dari 50 unit,” urai Koordinator Tagana Nganjuk Aries Trio Effendi dalam keterangan awalnya.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk Soekonjono, saat dikonfirmsi menjelaskan, memasuki bulan April 2016 ini warga diharapkan waspada, kerena wilayah kabupaten Nganjuk diperkirakan akan sering terjadi angin besar. Prakiraan cuaca dari BMKG Sawahan juga memprediksi, bahwa cuaca buruk semacam itu masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, di awal bulan April 2016. Bahkan, masih bisa terjadi saat puncak perayaan HUT Kabupaten Nganjuk yang ke 1079, yang jatuh pada 10 Paril 2016 mendatang.
Baca Juga: Peduli Bencana, Kosti Kediri Kirim Bantuan untuk Korban Tanah Longsor di Ngetos Nganjuk
“Semua pihak harus lebih waspada dan tetap mengutamakan keselamatan,” tutur Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono. (dit/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News