NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahyono mendesak pemkab segera merelokasi warga terdampak longsor di Dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos. Sebab, sudah setahun ini para korban menempati penampungan, tepatnya sejak terjadinya longsor pada 14 Februari 2021 lalu.
Hal ini disampaikan Tatit saat melakukan kunjungan ke lokasi penampungan korban longsor, Kamis (17/2).
Baca Juga: Museum Anjuk Ladang Gelar Pameran Bertema Jejak Rempah Nusantara
"Saya meminta kepada Plt Bupati Nganjuk supaya mengambil langkah konkret, yang sangat dibutuhkan oleh warga terdampak," kata Tatit kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (17/02).
Menurutnya, mereka sangat membutuhkan tempat hunian. Tatit berharap pemerintah segera mewujudkan janji relokasi korban longsor Selopuro. Apalagi, lahannya sudah siap.
"Saya ketahui untuk tanah yang akan dijadikan lahan sudah klir, hanya tinggal fasum (fasilitas umum) saja," terangnya didampingi Camat Ngetos, Kepala Desa Ngetos.
Baca Juga: Nganjuk Jadi Tuan Rumah Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Jawa Timur
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nganjuk terkait realisasi relokasi tersebut. Menurut bappeda, pembangunan hunian bagi warga terdampak longsor Selopuro bakal segera dilaksanakan.
"Saya tadi sudah koordinasi dengan bappeda, untuk melakukan sosialisasi tahap pembagian tempat," ujarnya.
Baca Juga: SAKIP Award 2024, Pemkab Nganjuk Raih Predikat Sangat Baik
"Dewan akan selalu memantau dan mendorong agar mereka mendapatkan haknya dengan layak," tambah Tatit.
Untuk diketahui, bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Selopuro pada 14 Februari tahun lalu meruntuhkan 48 rumah dari 54 kepala keluarga.
Pasca bencana itu, tiap kepala keluarga terdampak longsor mendapatkan bantuan Rp500 ribu per bulan untuk menyewa rumah sebagai tempat penampungan sementara. Untuk tiap satu rumah diisi oleh 4 KK. (raf/mar)
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Buka Lomba Kicau Tingkat Nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News