SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 80 kader PMII STKIP PGRI Sumenep menggelar doa bersama dan tahlil di Masjid At-taqwa, Desa Parsanga, Kecamatan Kota, Sabtu (16/4) sekitar pukul 20.00 WIB. Itu dilakukan guna mengenang tokoh pendiri organisasi mahasiswa yang dilahirkan tanggal 17 April tahun 1960 silam tersebut.
Ketua Pengurus Komisiariat PMII STKIP PGRI Sumenep, Suryadi, memaparkan kegiatan tersebut memang sengaja dilakukan untuk mendoakan sekaligus mengenang perjuangan para tokoh pendiri PMII. Dengan diadakannya kegiatan tersebut, diharapkan semua kader meneladani gairah berproses dalam organisasi para pendahulunya, sehingga para kader tidak setengah hati dalam berorganisasi.
Baca Juga: Anggap Pemkab Sumenep Gagal Atasi Pengangguran dan Kemiskinan, Puluhan Aktivis PMII Telanjang Dada
“Semangat itu yang perlu kita contoh,” paparnya.
Suryadi menjelaskan, menjadi kader organisasi merupakan sebuah kewajiban tersendiri, karena banyak hal yang tidak bisa di bangku kuliah justru bisa didapatkan di organisasi. Meski demikian, kader PMII harus bisa menyeimbangkan diri dalam berorganisasi dan proses perkuliahan di kampus. Karena dengan tidak mengenyampingkan keduanya, akan menjadi lulusan yang bisa diandalkan oleh masyarakat di sekitarnya.
“Barangkali dengan menjadi ideal, mahasiswa yang bisa fokus kuliah dan berganisasi, kita sudah termasuk bagian dari kader yang menghargai perjuangan para pendiri organisasi,” tandasnya.
Baca Juga: IKA-PMII Ganding Santuni Anak Yatim
Acara tersebut mendapatkan apresiasi dari pihak akademik. Terbukti pada kesempatan itu hadir Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmuni, juga pengurus Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP – PT) atau yayasan yang menaungi kampus, Ahmad Mahsun. Juga beberapa alumni PMII turut hadir dalam kegiatan itu. (mat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News