LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kain tenun ikat asal Parengan, Kecamatan Maduran Lamongan kualitasnya tidak hanya memikat konsumen lokal namun juga diminati pasar internasional. Bahkan setiap bulannya transaksinya bisa menembus angka Rp 2 miliar.
“Jumlah pengrajin kain tenun ikat Parengan saat ini bertahan di tangan 300 pengusaha. Tapi berkat inovasi para pengusaha itu tetap diminati pembeli dari mancanegera, utamanya negara Timur Tengah,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan, Gunadi,MM, Sabtu (16/4).
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Menurut data yang dihimpun BANGSAONLINE.com menyebutkan, jumlah kain tenun ikat yang berhasil diekspor ke mancanegara mencapai 20.000 lembar atau 1.000 kodi setiap bulannya dengan nilai Rp 2 miliar.
Lanjut Gunadi, meski jumlah pengusaha kain tenun hanya 300 orang dan tidak sebanyak sebelumnya, namun mereka mampu bertahan dengan kemampuannya mengembangkan ragam dan corak kerajinan yang dihasilkan. ”Buktinya semakin banyak diminati di negara Timur Tengah,” katanya.
Diskopindag, masih kata Gunadi, bakal terus berusaha agar kerajinan kain tenun ikat satu-satunya di Lamongan ini semakin berkembang dan bertahan. Caranya, dengan rutin menggelar pelatihan, kualitas, pemasaran dan soal manajemen.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Gunadi menjelaskan mengapa para pengusaha tetap mempertahankan kerajinannya dengan alat tenun, tidak menggunakan Mesin. Yakni, karena kerajinan kain tenun Parengan semakin diminati konsumen mancanegara, meski waktu pengerjaannya cukup memakan waktu.
Dikatakan Gunadi,dangan alat tenun ini corak, warna, motif bisa dipertahankan. Kain tenun ikat Lamongan ini memiliki ciri khas khusus yaitu lebih cenderung menggunakan warna-warna soft dan natural, seperti misalnya biru, merah, hitam, dan putih. Sedangkan motif yang sering dibuat biasanya berbentuk gunung (segitiga) sebagai salah satu lambang bahwa Lamongan memiliki banyak bukit. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News