Hanya Mampu Serap Anggaran 32%, Dewan Kota Kediri Nilai Dinas PU Tak Serius

Hanya Mampu Serap Anggaran 32%, Dewan Kota Kediri Nilai Dinas PU Tak Serius Jembatan Brawijaya, satu dari tiga mega proyek yang disorot dewan. foto: ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tingginya angka sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp 435 miliar merupakan bentuk wujud kurang seriusnya kinerja satker . Hal itu terungkap dalam rapat panitia khusus (pansus) DPRD Kota Kediri.

Para anggota pansus menilai tingginya silpa, disebabkan di antaranya lemahnya komunikasi antar satker. Menurut anggota Pansus DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan, seharusnya kegiatan yang ada di masing-masing satker dikomunikasikan sehingga apabila ada kemiripan kegiatan bisa saling mendukung.

Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan

Selain itu, perencanaan atau kegiatan yang diformulasikan juga terkesan sembarangan. Akibatnya, saat tahun anggaran berjalan, kegiatan tersebut tidak jadi dilaksanakan, karena terbentur aturan maupun adanya kegiatan yang sama di satker lain.

Lanjut Yudi Ayubchan, salah satu satker yang menyumbang silpa paling besar adalah Dinas Pekerjaan Umum (PU). Sebab, dari alokasi anggaran yang direncanakan sebesar Rp 257 milyar selama satu tahun hanya mampu menyerap Rp 84 miliar atau 32 persen.

"Salah satu penyebab banyaknya anggaran yang tak terserap kaitannya tiga mega proyek. Makanya kami minta kepada pemkot Kediri untuk lebih serius lagi menyelesaikan tiga mega proyek," ujarnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan

Masih kata Yudi Ayubchan, dengan rendahnya penyerapan itu, pihaknya meminta agar tahun depan, Dinas PU lebih serius lagi dalam menangani pembangunan di kota Kediri.

Tiga mega proyek itu yakni jembatan brawijaya, RSUD Gambiran 2 dan Poltek 2 yang hingga kini pembangunannya tak kunjung selesai. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO